Ternyata Tidak Semua Masker Kain Direkomendasikan karena Berpotensi Bocor, Ini Penjelasannya
Masker dianggap sebagai senjata yang sangat ampuh saat ini untuk menangkal penyebaran virus corona menjelang ditemukannya vaksin.
Sayangnya regulasinya juga belum jelas. Saat ini baru statement penggunaan masker saja.
Padahal alat kesehatan lain seperti thermometer misalnya ada standard nasionalnya.
Di satu sisi kesadaran masyarakat untuk menggunakan masker juga belum merata.
Selain menggunakan masker, untuk lebih amannya, apalagi menggunakan kendaraan umum seperti kereta, disarankan menggunakan face shield (pelindung wajah).
Alasannya virus tidak mengenai mata dan juga kita lebih terhindar.
Menggunakan masker masih memungkinkan adanya bagian wajah yang terbuka. Jika tidak face shield, penggunaan kacamata juga disarankan.
Ia mengatakan, sudah ada penelitan bahwa pengguna kacamata lebih rendah terkena positif Covid 19 dibanding dengan yang tidak menggunakan kacamata.
“Selama ini yang dianut, penularan lewat droplet atau butian air liur yang terbang kalau ada celah setidaknya tidak kena langsung.
"Ketika dua orang sama-sama pakai masker dan jarak cukup jauh risko penyebaran kecil,”jelasnya.
Kesadaran Menggunakan Masker
Pekerjaan rumah pada pandemi Covid-19 ini, selain memberikan edukasi penggunaan masker dan juga masker yang digunakan, juga pentingnya mencuci tangan dan menjaga jarak.
Menurut dokter Fajri, ada empat golongan orang dari segi pengetahuan dan ketaatan menggunakan masker.
Keempat golongan itu yakni:
1. Taat dan paham menggunakan masker. Kalaupun dibuka hanya sedang sendirian ,di rumah, atau di gunung.
2. Tidak paham tapi pakai masker.
3. Dia tahu tapi tidak mau pakai masker, alasannya banyak, misalnya capek kalau pakai masker.
4. Tidak mau tahu dan tidak mau taat. Sayangnya golongan ini lebih banyak.
Padahal penggunaan masker jadi solusi yang tidak bisa ditawar saat pandemi seperti ini.