Inilah Monumen Pancasila Sakti, Tempat Bersejarah Jejak Kekejaman Gerakan 30 September atau G30S/PKI

Ada tempat bersejarah yang menjadi saksi bisu kekejaman peristiwa G30/PKI atau Gerakan 30 September.

Penulis: Yongky Yulius | Editor: Yongky Yulius
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Monumen Pancasila Sakti Lubang Buaya. 

Monumen Pancasila Sakti bisa dikunjungi bagi siapapun yang ingin mengetahui sejarah.

Monumen Pancasila Sakti buka pada Selasa hingga Minggu, dari pukul 09.00 - 16.00 WIB.

Kisah Polisi pada Peristiwa G30S/PKI, Lihat Mayat Dibuang ke Lubang Buaya Lalu Ditutup Pohon Pisang

Hari libur nasional, monumen tetap buka.

Harga tiket masuk: Dewasa perorangan Rp4.000,00, tetapi jika rombongan (minimal 40 orang) membayar Rp3.000,00 per orang

Anak-anak/pelajar/mahasiswa/Pramuka perorangan Rp2.500,00, jika rombongan (minimal 40 orang) membayar Rp2.000,00 per orang.

Setiap HUT TNI 5 Oktober dan Hari Pahlawan 10 November, bebas biaya masuk

Suasana pada peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun 1989. Monumen Pancasila Sakti dibangun di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Suasana pada peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun 1989. Monumen Pancasila Sakti dibangun di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur. (Kompas.com)

Nama-nama Pahlawan Revolusi Indonesia

Dihimpun TribunJabar.id dari berbagai sumber, berikut adalah nama-nama Pahlawan Revolusi Indonesia:

1. Jenderal (anm.) Ahmad Yani

Jenderal TNI Anumeerta Ahmad Yani lahir di Purworejo, Jateng, 19 Juni 1922.

Ahmad Yani meningga di Lubang Buaya, Jakarta 1 Oktober 1965, ketika umurnya masih 43 tahun.

Kala itu, Ahmad Yani merupakan KASAD atau Kepala Staf Angkatan Darat TNI.

2. Letnan Jenderal (anm.) R. Suprapto

Letnan Jenderal TNI Anumerta R. Suprapto lahir di Purwokerto, Jawa Tengah, 20 Juni 1920.

Suprapto meninggal di Lubang Buaya pada 1 Oktober 1965.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved