Harga Telur Anjlok, Dukung Peternak Unggas, Pemkot Bogor Siap Tampung 9 Ton Telur Perhari
Pemkot Bogor lewat Perusda Pakuan Jaya-nya siap menampung 9 ton telur ayam ras dari Ciamis tiap hari.
Penulis: Andri M Dani | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS –Ditengah anjloknya harga harga ayam ras pedaging dan telur ayam ras pada masa pandemi ini, Pemkab Ciamis menjalin kerjasama dengan Pemkot Bogor untuk penampungan produksi perungasan Ciamis. Terutama telur ayam ras.
Pemkot Bogor lewat Perusda Pakuan Jaya-nya siap menampung 9 ton telur ayam ras dari Ciamis tiap hari.
Kebutuhan telur yang akan ditampung perusahaan daerah milik Pemkot Bogor tersebut akan dipasok oleh koperasi peternak ayam petelur yang tergabung dalam Paguyuban Peternak Ayam Petelur Ciamis (P2APC).
Penandatangan kerja sama kedua pemerintah daerah tersebut dilakukan oleh Pj Sekda Ciamis Dr H Toto Marwoto MPd dan Sekda Kota Bogor Drs H Ade Syarif Hidayat MPd di Aula Setda Ciamis, Kamis (17/9).
Penandatangan kerja sama Pemkab Ciamis dan Pemkot Bogortersebut disaksikan langsung oleh Bupati Ciamis Dr H Herdiat Sunarya MM,
Kepala Biro Perekonomian Pemprov Jabar, H Benny Bachtiar mewakili Sekda Jabar, Kepala BI Perwakilan Jabar Herawanto, Kepala BI Perwakilan Tasikmalaya Darjana, Wabup Ciamis Yana D Putra dan jajaran pejabat Pemkab Ciamis serta pengusaha perunggasan Ciamis.
Menurut Sekda Bogor, Ade Syraif, Kota Bogor dengan wilayah yang sempit dan padat penduduk sangat butuh pasokan pangan dari luar Bogor.
“Luas Kota Lebih dari separoh penduduknya (60%) bekerja di Jakarta. Mau tidak mau pasokan bahan pangan sangat tergantung dari luar daerah. Termasuk telur dan daging ayam,” ujar Ade Syarif dalam sambutannya.
Sebagai kota konsumen menurut Ade, kebutuhan pangan warga Kota Bogor sangat tergantung pasokan luar daerah. Yang tentunya sangat rentan akan permainan harga dan ketersediaan pangan.
Termasuk pasokan daging ayam dan telur yang merupakan parameter utama perhitungan inflasi di Kota Bogor.
“Dengan adanya kerjasama Kota Bogor dan Kabupaten Ciamis ini yang nanti akan ditindak lanjuti oleh Perusda Pakuan Jaya Kota Bogor diharapkan pasokan produk perunggasan terjamin. Dan tingkat harga pun yang wajar, karena terjadi pemotongan mata rantai pemasaran, dari daerah produsen langsung ke konsumen ,” katanya.
Sekda Kota Bogor, Ade Syarif yang mengaku berasal dari Baregbeg Ciamis ini berharap kerjasama Pemkot Bogot dan Pemkab Ciamis ini bisa saling menguntungkan.
Bupati Ciamis Dr H Herdiat Sunarya MM pada kesempatan yang sama Ciamis merupakan sentra produksi perunggasan terbesar di Jabar. Tak hanya ayam pedaging tetapi juga petelur.
Tetapi peternaknya selalu menghadapi fluktuasi harga. Harga jatuh drastis setiap terjadi over produksi. Dan sekarang anjloknya harga juga tersebab karena pandemic.
“Dua atau tiga bulan lalu harga ayam pedaging di Ciamis turun dratis sampai Rp 5.000/kg. Oleh peternak ayam terpaksa dibagi-bagikan secara gratis karena tak kuat menanggung beban pakan,” ujar Bupati Herdiat.