Virus Corona di Jabar
Kasus Covid-19 Terus Naik, IDI Jabar Terbitkan Imbauan Bagi Para Dokter, 40 Dokter di Jabar Terpapar
IDI Jabar memberikan surat imbauan bagi para dokter di tengah meningkatnya kasus virus corona.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: taufik ismail
Hal-hal yang seperti inilah, katanya, yang bukan tidak mungkin akan menambah risiko penularan yang membuat kasusnya bertambah banyak juga.
Eka mengatakan masalah pandemi ini adalah multifaktoral, dari hulu sampai hilir.
"Di hulunya, di tengah masyarakat, ternyata bertambah terus. Kenapa bertambah terus, nah itu, kan, jadi tanda tanya kita bersama. Kenapa, karena salah satunya ternyata disiplin protokol kesehatan masih terus harus ditingkatkan, baik efektivitas, pengawasan, dan pelaksanaan," katanya.
Menurut Eka, hal ini pun harus melibatkan semua pihak, bukan hanya satgas dan dokter, tapi tingkat bawah sampai atas masyarakat, termasuk di tingkat RT, RW, desa, tokoh masyarakat dan agama, harus berperan semua dalam mengatasi Covid-19.
"Karena masih banyak yang abai seperti kondisi normal, tanpa masker, itu kelihatan seperti biasa padahal ini sedang pandemi. Penularan Covid-19 kan tidak kelihatan, banyak yang kelihatan seperti orang sehat. Tapi kenyataannya kasusnya bertambah. Bahkan tenaga medis yang kena bertambah," katanya.
Dokter yang terpapar Covid-19 di Jabar selama ini, katanya, sekitar 40 orang sedangkan di Indonesia sudah lebih dari 100 dokter terkonfirmasi positif Covid-19.
Angka tertinggi terdapat di Jakarta dan Jawa Timur, sedangkan Jawa Barat di posisi keempat.
"Karena dokter ahli atau yang menangani Covid-19 ini berguguran, sementara layanan harus terus berlanjut. Kalau tidak diatasi, yang ke rumah sakit akan bertambah terus, rumah sakit akan overload. Sampai kita cari fasilitas isolasi bahkan hotel kalau perlu. Terus tambah tenaga medis kesehatan," katanya.
Eka menekankan bukan berarti para dokter ini ingin diperhatikan, tapi dengan semakin banyaknya pasien, akan bertambah juga beban kerja dokter dan membuat risiko penularan lebih tinggi, padahal daya tahan tenaga medis ada batasnya.
Menurut Eka, pihaknya mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang kian intens meningkatkan kewaspadaan untuk menekan potensi penularan Covid-19.
Salah satunya dengan mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor: 443/134/Hukham tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Penularan COVID-19 yang ditandatangani Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
• Ada Kades di Majalengka yang Positif Corona, Enam Kades Lain Harus Jalani Tes Swab
• Karawang Kini Masuk Zona Oranye, Keterisian Ruang Rawat Pasien Positif Corona 74 Persen