Heboh Paguyuban Tunggal Rahayu

Pengakuan Mantan Pengikut Paguyuban Tunggal Rahayu, Ubah Bismillah dan Dijanjikan Deposito Emas

Berikut pengakuan beberapa orang mantan pengikut Paguyuban Tunggal Rahayu di Garut.

Editor: taufik ismail
istimewa
Uang buatan Paguyuban Tunggal Rahayu. Foto di uang itu disebut-sebut adalah Prof Dr Ir H Cakraningrat SH alias Sutarman. 

Kantor Paguyuban Tunggal Rahayu berada di Kampung Cigentur, Desa/Kecamatan Cisewu.

\Menurut mantan anggotanya, sudah tak ada aktivitas yang dilakukan. Pimpinan paguyuban pun tak diketahui keberadaannya

"Saya enggak tahu di mana sekarang Cakraningrat itu. Di Cisewu katanya juga sudah tak ada aktivitas," ujar Amas (37), warga Cisewu, Rabu kemarin.

Terkait adanya perubahan lambang negara, Amas tak mengetahuinya.

Ia menyebut hanya pimpinan Prof Dr Ir Cakraningrat yang mengetahui soal lambang paguyuban.

"Enggak tahu soal lambang negara yang diubah. Saya juga baru dengar pas ramai sekarang," katanya yang sudah bergabung sekitar satu tahun.

Ia tertarik bergabung karena dijanjikan medapat deposito emas.

Untuk menjadi anggota, Amas dikenakan iuran sebesar Rp 100 ribu.

Robiah (40), mantan anggota lainnya menyebut jika aktivitas di paguyuban biasanya sering membahas soal peningkatan ekonomi.

Pimpinan paguyuban juga kerap membicarakan soal bantuan sosial dan pengajian.

"Paling suka tawasulan. Kalau pertemuan rutin yang ngomongin soal ekonomi biar lebih baik," ujarnya.

Diperiksa Polisi

Sejumlah anggota yang bergabung dengan Paguyuban Tunggal Rahayu diharuskan membayar uang pendaftaran.

Orang yang tertarik untuk bergabung, dijanjikan akan mendapat deposito emas.

Kasatreskrim Polres Garut, AKP Maradona Armin Mappaseng, mengatakan, setiap orang yang akan bergabung diharuskan membayar uang pendaftaran.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved