Jadi Anggota Paguyuban Tunggal Rahayu Harus Bayar Rp 100 Ribu, Ini Penuturan Mantan Anggota
Bahkan sejumlah anggotanya mundur dari paguyuban setelah mendengar kerancuan dari organisasi itu.
Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Ravianto
Di Garut selatan, tepatnya di Kecamatan Caringin dan Cisewu muncul Paguyuban Tunggal Rahayu. ( Paguyuban Kandang Wesi Tunggul Rahayu dipimpin profesor lulusan SMP )
Yang membuat heboh adalah paguyuban ini punya logo mirip lambang negara Indonesia, Burung Garuda.
Tak hanya itu, mereka juga dikabarkan punya membuat uang sendiri.
Dalam logo paguyuban, bagian kepala Burung Garuda yang seharusnya menghadap ke kanan, diganti menjadi menghadap ke depan.

Pemimpinnya Menghilang
Jumlah pengikut paguyuban ini masih diinventarisasi.
Sebarannya dari dokumen yang ada Bakesbangpol Garut ada di 4 kecamatan.
Paling dominan para pengikutnya tersebar di wilayah selatan Garut.
Namun ada juga pengikutnya yang berada di Kabupaten Bandung, Kabupaten/Kota Tasikmalaya dan Majalengka.
Di Majalengka, jumlah pengikutnya paling banyak.
"Orang yang dulu datang ke sini untuk mengurus perizinan tidak datang lagi saat kami akan konfrontir. Kami malah kedatangan dari Kesbang Majalengka yang menyebut di sana sudah banyak pengikutnya," ucapnya.
Selintas, pergerakan paguyuban tersebut hampir mirip dengan Sunda Empire.
Mereka menjanjikan sesuatu kepada anggotanya, yakni pencairan uang dari Bank Swiss.
"Polisi sudah memanggil saksi-saksi atas keberadan organisasi ini. Untuk keberadaan pimpinannya belum diketahui. Kami masih kehilangan jejak," katanya
Polisi Usut