Artis Tersandung Narkoba
VIDEO-Penyanyi Reza Artamevia Ditangkap Polisi, Barang Bukti yang Diamankan Narkoba Jenis Sabu
Polisi menyita sejumlah barang bukti dalam penangkapan tersebut. Menurut Yusri, barang bukti yang diamankan adalah narkoba jenis sabu.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Industri hiburan Tanah Air kembali tersangkut masalah dugaan penyalahgunaan narkoba.
Kali ini, penyanyi lawas, Reza Artemevia ditangkap oleh Polda Metro Jaya.
Kabar tersebut dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes pol Yusri Yunus. Dia mengatakan pelaku ditangkap karena tersangkut kasus narkoba.
"Iya, narkoba," kata Yusri kepada wartawan, Sabtu (5/9/2020).
Ia mengatakan polisi menyita sejumlah barang bukti dalam penangkapan tersebut. Menurut Yusri, barang bukti yang diamankan adalah narkoba jenis sabu.
"Sabu (barang bukti yang diamankan, Red)," ungkapnya.
• VIDEO-Reza Artamevia Ditangkap Karena Dugaan Penyalahgunaan Narkoba Jenis Sabu
• LAGI, Artis Penyanyi Ternama RA Diamankan Polisi Gara-gara Narkoba
Namun demikian, pihaknya masih enggan menjelaskan lebih lanjut terkait kronologi penangkapan Reza Artemevia. Nantinya, pihak kepolisian akan menjelaskan lebih lanjut usai melakukan pemeriksaan. (*)
Sejarah Perjalanan Karier
Reza Artamevia Adriana Eka Suci, nama lengkapnya.
Dia lahir di Jakarta, 29 Mei 1975.
Penyanyi berdarah campuran Jawa dan Sunda dengan suara altonya yang khas ini pertama kali tampil pada tahun 1997 dan melesat bak meteor ke deretan papan atas
penyanyi solo wanita Indonesia.
Reza Artamevia terlahir dalam keluarga yang memiliki darah seni.
Kakeknya memiliki sanggar tari Jawa dan ibunya yang Keturunan solo sering menari di Istana Negara dari zaman pemerintahan Presiden Soekarno sampai Presiden Soeharto.
Selain profesional dalam dunia tarik suara, Reza Artamevia sendiri juga gemar menari dan ia menguasai beberapa tarian Jawa klasik.
Sejak usia 4 tahun bakat seni Reza Artamevia sudah terlihat sangat menonjol.
Konon saat malam hari dan di rumah sedang mati lampu, Reza kecil dibawa ibunya menuju keluar rumah. Reza kecil kemudian melihat bulan dan ia menyanyikan tembang "Ambilkan Bulan".
Melihat potensi seni yang begitu besar dalam diri Reza Artamevia, ibunya akhirnya mulai mengasah kemampuannya.
Ibu Reza Artamevia mengajarkan kepada Reza Artamevia bahwa menyanyi harus dengan perasaan agar lebih enak didengar.
Berawal dari peristiwa itu, ternyata memberikan hal yang sangat besar bagi Reza Artamevia.
Ketika duduk di bangku sekolah dasar, Reza Artamevia sudah memenangkan berbagai kejuaraan menyanyi.
Perjalanan karier Reza Artamevia di dunia tarik suara sudah dimulai ketika ia menjuarai "Lomba Lagu Anak-anak TVRI", pada 1985.
Sejak duduk dibangku SMP, Reza Artamevia sudah membentuk suatu Band yang kebetulan lingkungan keluarganya juga turut memberi dukungan.
Hobi ini Reza Artamevia tekuni bahkan ketika masih sibuk kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila Jakarta.
Kemampuan sebagai penyanyi profesional Reza Artamevia mulai dilihat orang ketika menjadi penyanyi latar kelompok band Dewa 19.
Ia sering mendampingi tur musik mereka di berbagai daerah.
Suara Reza Artamevia yang memiliki warna tersendiri, mengundang musisi pentolan grup Dewa 19, Ahmad Dhani, terpikat untuk mengorbitkan dirinya.
Dibimbing oleh sang produser Ahmad Dhani (Ahmad Band dan personel Dewa 19), Reza Artamevia akhirnya masuk ke dapur rekaman dan lahirlah debut album yang pertama Keajaiban dibuat pada tahun 1995 dan mengalami perubahan aransemen sehingga album Keajaiban dilepas ke pasaran pada akhir bulan Agustus 1997.
Dari album yang diproduksi oleh Aquarius Musikindo ini hadirlah single lagu "Pertama", dan "Satu Yang Tak Bisa Lepas".
Reza Artamevia juga mengaransemen ulang lagu yang berjudul "Dia" yang pernah di populerkan oleh Vina Panduwinata.
Lagu "Pertama" milik Reza Artamevia berhasil menduduki nomor 1 tangga-tangga lagu di Indonesia dan menjadi Hits Fenomenal disaat kemunculan pertamanya.
Album inilah yang langsung membawa Reza Artamevia berhasil Meraih banyak penghargaan Bergengsi Anugerah Musik Indonesia, MTV dan sekaligus melambungkan namanya di belantika musik indonesia bahkan memberinya predikat wanita terseksi.
Tercatat album Keajaiban terjual hingga lebih dari 100.000 copy, sebagai pendatang baru merupakan prestasi tersendiri buat Reza Artamevia karena tahun 1997 Indonesia sedang mengalami krisis koneter dan daya beli masyarakat waktu itu sedang menurun.
Ketenaran Reza Artamevia membuat musisi lain ingin berduet dengannya.
Bukan hanya dari Indonesia, tapi juga dari mancanegara.
Tahun 2000, Reza Artamevia mengeluarkan album kedua, Keabadian yang menghadirkan kolaborasi dengan penyanyi senior asal Jepang, Masaki Ueda di lagu "Biar Menjadi Kenangan" versi Indonesia, "Forever Peace" versi Jepang dan "The Last Kiss" versi Inggris.
Kolaborasi Reza Artamevia bersama penyanyi solo Masaki Ueda menjadi first single semakin memantapkan Posisi Reza Artamevia di jajaran Penyanyi papan atas Indonesia.
Lagu "Keabadian" dijadikan sountrack sinetron 'Meniti Cinta'yang disiarkan disalah satu stasiun televisi swasta.
Reza Artamevia juga mendaur ulang lagu milik Dewa 19 berjudul "Cinta 'Kan Membawamu Kembali" dan lagu milik penyanyi Malaysia Famieza berjudul "Getaran".
Tembang "Aku Wanita" juga menjadi lagu andalan dalam album ke-2 ini.
Album ini sukses ganda baik di blantika musik pop Indonesia maupun di mancanegara.
Tercatat angka penjualan mencapai lebih dari 300 ribu eksemplar di Indonesia dan di luar negeri juga mendapat royalti penjualan album.
Oleh Asian Music Standard yang bermarkas di Tokyo, album Keabadian diterjemahkan dalam versi bahasa Inggris dan dirilis di Jepang dalam title "Amazing".
Pada Album Masaki Ueda yang berjudul "Hand of Time" memuat lagu "Forever Peace" yang dinyanyikan bersama Reza (Lagu "Biar Menjadi Kenangan" ciptaan Ahmad Dhani yang diterjemahkan dalam bahasa Jepang) kemudian terpilih menjadi Tema Balap Formula 1 di Jepang dan Korea.
Berbeda dengan Kedua Album sebelumnya yang Totalitas Musiknya di Produseri oleh Ahmad Dhani.
Karena jadwal Ahmad Dhani yang semakin sibuk, Reza akhirnya kesulitan menemukan waktu yang tepat untuk bekerja sama dengan Dhani.
Tanpa menunggu Ahmad Dhani, Reza memilih nekat untuk jalan sendiri membuat album berjudul Keyakinan.
Album ini masih mengemas suara alto dalam balutan musik pop yang romantis. Selain menyanyi dan menulis lirik, Reza juga menjabat sebagai produsernya.
Album ini berhasil dirilis pada November 2002 dan mengandalkan hits berjudul "Cinta Kita", "Berharap Tak Berpisah", "Putus" dan "Apapun Kau Mau".
Proses pembuatan album Keyakinan ini memakan waktu yang cukup lama.
Reza sebelumnya disibukkan oleh kelahiran anak keduanya. Akhirnya, waktu Reza di samping mengurusi si buah hati juga banyak tersita untuk menghubungi banyak musikus yang bakal mendukung album tersebut misalnya Yudis Dwikorana, Denny Chasmala, Tohpati, Erwin Gutawa, Andi Rianto, Anto Hoed, dan Melly Goeslaw.
Album Reza kali ini jauh lebih beragam, jika dilihat dari banyaknya musikus dan pencipta lagu yang terlibat.
Mereka semua terlibat, bukan sekadar penyumbang materi lagu, melainkan juga terlibat penuh dalam penggarapan aransemen musiknya.
Di album yang direkam di Aquarius Studio, Musica Studio, dan Gins Studio Jakarta itu, Reza juga menyuguhkan kejutan.
Di salah satu lagu ciptaan Sarah Silaban, Reza menggandeng salah satu diva papan atas di Tanah Air Titi DJ untuk berduet melantunkan lagu "Bisa Jadi".
Lagu tersebut diberikan oleh Titi DJ.
Dengan berbagai pertimbangan (Menurut Reza lagu "Bisa Jadi" itu unik dan dia sangat suka), akhirnya Reza memutuskan untuk menyanyikan "Bisa Jadi" dan berduet dengan diva papan atas indonesia itu.
Album ini juga Sukses secara komersial. Setelah peluncuran Album Keyakinan, tahun 2004 Reza diundang menyanyi oleh NHK TV di Tokyo dan Osaka dalam rangka Festival Asian Broadcast Union. Berada di atas panggung dan ditonton oleh orang-orang asing seluruhnya merupakan sebuah kebanggaan tersendiri buat Reza.
Awal tahun 2005 Reza berencana mulai mempersiapkan album yang diberi judul Ketulusan.
Meskipun Reza sudah menyiapkan beberapa materi lagu bahkan sudah bekerja sama dengan kelompok musik aliran underground Pas Band dalam lagu "Getir".
Namun Album ini tidak berhasil dirilis lantaran Reza sedang menghadapi masa-masa sulit dimana ia sedang berseteru dengan mantan suami Adjie Massaid.
Lagu "Getir" berisikan tema kecemasan-kecemasan sangat cocok dengan kondisi Reza saat itu.
Proses perceraian ini terpilih menjadi kisah paling kontroversial sepanjang tahun 2005.
Pascaperceraian Reza dan Adji, Reza sempat menyatakan mundur meninggalkan popularitasnya sebagai Diva dan lebih memilih untuk mendalami ajaran Agama bersama Elma Theana di padepokan Gatot Brajamusti.
Selama break dari dunia musik, Reza dikabarkan turut memberi kontribusi dalam pembuatan album berjudul "Kekasih" milik Gatot Brajamusti.
Album yang diproduseri oleh Ary Sutha ini memuat single "Terkadang" yang dinyanyikan dalam bentuk duet antara Reza dan Gatot Brajamusti.
Setelah hampir 2 tahun vakum dari dunia musik yang membesarkan namanya. Reza Akhirnya comeback menyanyi tampil mengisi acara baik Onair maupun offair.
Awal April 2007 Reza tampil dengan mengganti nama belakangnya. Dari semula nama belakangnya 'Artamevia' diubah menjadi 'Artamevira'.
Terkait nama barunya, kata 'Mevia' dalam bahasa Latin berarti "kesedihan", diubahnya menjadi 'Mevira' yang berarti "Kebahagiaan".
Akhir tahun 2008, Reza mencatat sebuah prestasi besar dalam sejarah Asian Beach Games 2008 yang pertama kali diselenggarakan di Indonesia.
Reza merupakan penyanyi Pertama yang terpilih dan mendapatkan kehormatan untuk mewakili Indonesia dalam membawakan opening theme song Asian Beach Games 2008 berjudul "Inspire the World".
Reza tampil dengan diiringi 1700 penari di Garuda Wisnu Kencana dihadapan presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan 45 tamu kepala negara asia.
Selain itu, Reza juga turut serta memeriahkan acara Penutupan Festival Solo Internasional Etnik musik (SIEM) 2008 dengan diiringi musisi-musisi asal Bandung pada 1 November 2008 di halaman Pura Mangkunegara, Solo, Jawa Tengah.
Pada penutupan Festival Musik Etnik kaliber internasional ini Reza Membawakan 3 buah lagu yang pernah ia populerkan. Lagu "Aku wanita" dibawakan sesuai Etnik Betawi, "Satu yang tak Bisa Lepas" dibawakan sesuai Etnik Sunda, dan "Berharap Tak Berpisah" dibawakan sesuai Etnik daerah Sumatra.
Tahun 2009 Setelah 7 tahun vakum dalam memproduksi Album, Akhirnya Reza Kembali merilis Aabum berjudul The Voicer. Album ini berisi 2 lagu baru "Ketulusan", "Tidakkah Kau Lihat" yang menjadi single andalan dan kumpulan kompilasi hits-hits terbaik 3 album Reza sebelumnya (Keajaiban, Keabadian, Keyakinan).
Album ini kembali berhasil memposisikan Rezza Artamevira di jajaran Penyanyi papan atas Indonesia.
Akhir tahun 2010, Reza kembali menerima penghargaan dan masuk dalam jajaran "50 The Greatest Indonesian Singers", versi Majalah Rolling Stone Indonesia.
Hingga kini, Reza telah menghasilkan 4 album.
Sejak album perdananya Pertama dirilis, nama Reza langsung melesat bak meteor ke deretan papan atas penyanyi solo wanita Indonesia.
Reza juga mendapat sertivikasi dari jepang setelah sukses berkolaborasi dengan penyanyi Masaki Ueda.
Penjualan album yang sukses menjadikan Reza masuk sebagai salah satu barisan solois perempuan yang menjadi benteng terkokoh label perusahaan "Aquarius Musikindo".
Oleh karena itu, Reza sering dijuluki sebagai salah satu Diva Indonesia yang posisinya sejajar dengan Diva Krisdayanti dan Titi DJ.
Namun pascaperceraian dengan mantan suami Adjie Massaid membuat Reza lebih memilih meninggalkan popularitas yang membesarkan namanya, Reza lebih memilih tampil mengisi Acara-acara undangan, kegiatan sosial.(*)