Vaksin Covid-19 Hanya Bertahan 6 Bulan dalam Tubuh, IDI Minta Pemerintah Lakukan Hal Ini

Vaksin Covid-19 tidak bersifat permanen di dalam tubuh. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan, vaksin Covid-19 cuma bertahan enam bulan.

Editor: Giri
nikkei
Ilustrasi vaksin Covid-19 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Vaksin Covid-19 tidak bersifat permanen di dalam tubuh. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan, vaksin Covid-19 cuma bertahan enam bulan.

Ketua Umum Pengurus Besar IDI, Daeng Faqih, memprediksi, vaksin Covid-19 hanya bertahan dalam jangka waktu enam bulan sejak disuntikkan ke dalam tubuh.

Maka dari itu, menurut Daeng, vaksinasi massal yang akan dilakukan pemerintah harus serempak untuk mencegah adanya penularan lanjutan.

"Terkait vaksinasi ini, harus ada kerja sama dengan berbagai elemen masyarakat dan pemerintah agar berjalan lancar," ucap Daeng dalam konferensi pers virtual, Kamis (3/9/2020).

Vaksin ini, lanjut Daeng, tidak memberikan efek permanen akan kebal selamanya.

Kekuatan imunitas itu ada keterbatasan waktu.

"Kami mengambil estimasi khasiat dari vaksin ini enam bulan, maka dari itu harus dilakukan secara serempak."

"Sehingga nanti dapat dievaluasi hasil dari vaksinasi ini dengan cepat," ujar Daeng.

Daeng menyebutkan, dalam pelaksanaan vaksinasi, IDI sudah berdiskusi dengan organisasi profesi seperti Persatuan Perawat Indonesia (PPNI) dan Ikatan Bidan akan ikut serta dalam program ini.

"Kami akan konsolidasi dan membantu Satgas Covid-19, untuk proses penyuntikan vaksin di lapangan," papar Daeng.

Sebelumnya, pemerintah terus berupaya mengadakan vaksin Covid-19 secepat mungkin, baik dengan mengembangkan secara mandiri, maupun bekerja sama dengan negara lain atau perusahaan di luar negeri.

Setidaknya terdapat lima kandidat vaksin yang sedang diupayakan pemerintah.

Pertama, vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh konsorsium lembaga Eijkman.

"Ini kerja sama Eijkman dengan Bio Farma."

"Berharap dengan pengembangan ini, Indonesia memiliki vaksin sendiri," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/8/2020).

Selain Vaksin Merah Putih, terdapat vaksin hasil kerja sama Bio Farma dengan Sinovac.

Vaksin tersebut sedang diuji klinik fase III di Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat.

Satu di Antara Tanda Terkena Covid-19 Adalah Happy Hypoxia, Apa Maksudnya? Ini Penjelasan Ahli

Kemudian ada vaksin yang dikembangkan Kalbe Farma yang bekerja sama dengan perusahaan asal Korea Selatan, Genexine.

Vaksin bernama Genexine-19 tersebut akan memasuki uji klinik fase II pada akhir 2020.

Kimia Farma juga sedang menjajaki kerja sama dengan Uni Emirat Arab dan perusahaan Sinopharm dalam pengadaan vaksin yang telah melalui uji klinik fase 1 dan 2.

Vaksin tersebut akan dikembangkan lagi sebelum kemudian diproduksi massal.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved