Tarif Tol Cipularang Akan Naik, Pengusaha Jasa Transportasi Mulai Gerah dan Begini Harapannya

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Taukah Anda jika tarif tol pada ruas Jalan Tol Cikampek - Purwakarta - Padalarang (Cipularang) dan ruas Jalan Tol Padalarang - Cileunyi (Padaleunyi) akan mulai disesuaikan alias naik per 5 September 2020 pukul 00.00 WIB?

Soal  tarif Tol Cipularang naik ini justru disayangkan oleh pengusaha jasa transportasi X Trans Bandung.

Manager operasional X Trans Bandung, Devi Ismanto menceritakan bagaimana kondisi penyedia jasa transportasi selama muncul pandemi.

• Jamal Preman Pensiun Mulai Jalani Rehabilitasi Kecanduan Narkoba, Begini Ucapannya Langsung

• Tersangka Pembunuh Perempuan Muda di Tasikmalaya Menangis dan Ungkap Rasa Penyesalan

"Hampir kurang lebih 1 bulan X Trans harus berhenti operasionalnya. Tidak ada pemasukan sama sekali hingga akhirnya banyak karyawan yang mau tidak mau harus dirumahkan," ujarnya saat ditemui di X Trans Cihampelas, Selasa (2/9/2020).

Nah di bulan ini, Devi mengatakan para penyedia jasa transportasi baru mulai merangkak.

Meskipun masyarakat belum sepenuhnya kembali normal menggunakan jasa transportasi antar kota, namun menurutnya aktivitas perputaran roda ekonomi harus tetap berjalan.

Kenaikkan tarif tol Cipularang dan Padeleunyi adalah sebagai berikut ; golongan 1 Rp 42.500 semula Rp 39.500, Golongan II Rp 71.500 semula Rp 59.500, Golongan III Rp 71.500 semula Rp 79.500, Golongan IV Rp 103.500 semula Rp 99.500, dan Golongan V Rp 103.500 semula Rp 119.000.

Sementara itu, untuk ruas tol Padaleunyi yang miliki panjang 35,15 kilometer mengalami besaran tarif yang disesuaikan per 5 September 2020, yakni Gol I: Rp 10.000,- yang semula Rp 9.000, Gol II: Rp 17.500,- yang semula Rp 15.000, Gol III: Rp 17.500,- yang semula Rp 17.500, Gol IV: Rp 23.500,- yang semula Rp 21.500, Gol V: Rp 23.500,- yang semula Rp 26.000.

• VIRAL Video Ayah Nagita, Gideon Tengker Marah pada Raffi Ahmad dan Rieta Amelia, Ungkap Sakit Hati

"Kalau bisa kenaikkan tarif tol ini diundur hingga pandemi benar-benar selesai. Sebagai pengusaha transportasi, kami semua baru saja memulai seperti membangun bisnis baru. Kami juga tidak bisa menaikkan harga tiketnya karena daya beli masyarakat saat ini juga masih kecil," ujarnya.

Biaya operasional jasa transportasi, kata Devi, mau tidak mau harus tetap berjalan, tanpa ada kenaikkan harga tiket.

Selain itu penyedia jasa transportasi juga tidak dibolehkan mengangkut penumpang 100% dalam satu kendaraan.

"Bayangkan saja, kapasitas kursi harus dibatasi 70%, cost operasional harus terus berjalan, persaingan bisnis yang ketat, konsumen juga akan cari biaya yang termurah," ucap Devi.

• Soal Gideon Tengker, Nagita Slavita dan Rieta Amilia Kini Berani Bicara, Jelaskan Soal Masalahnya

• Begini Kondisi Gideon Tengker Saat Terakhir Bertemu Raffi Ahmad, Datang ke Rumah Nagita Slavina

Hingga saat ini X Trans masih terus melakukan efesiensi supaya cost operasionalnya tidak membengkak.

X Trans membuat strategi baru dengan melihat tujuan keberangkatan, potensi besar mana yang akan dituju, lalu melakukan penggabungan.

"Secara provit memang nggak menutupi, tetapi pengusaha jasa transportasi sedang merangkak dan hanya bisa berharap kondisi segera membaik," ujarnya.