Ratusan Jenis Makanan dari 61 Desa Kabupaten Kuningan Dipajang di Kampus Uniku

Ratusan jenis makan olahan dari 61 desa di Kabupaten Kuningan di pamerkan dalam agenda KKN tematik, Lembaga Pendidikan Universitas Kuningan

Editor: Dedy Herdiana
Tribunjabar.id/Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
Beragam makanan olahan dipamerkan di KKN Expo Uniku di kampus Uniku, Kamis (3/9/2020). 

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai

TRIBUNJABAR.ID, KUNINGAN - Ratusan jenis makan olahan dari 61 desa di Kabupaten Kuningan di pamerkan dalam agenda KKN (Kuliah Kerja Nyata) tematik, Lembaga Pendidikan Universitas Kuningan.

"Uniku Expo ini menghadirkan sejumlah makanan olahan yang dilakukan mahasiswa, semua makanan olahan asli dari desa yang ada di Kabupaten Kuningan," kata Rektor Uniku Dikdik Harjadi saat ditemui di sela KKN Expo Uniku di kampus Uniku Kamis (3/9/2020).

Banyaknya makanan olahan yang ikut dipamerkan ini, kata Dikdik, menunjukkan motivasi yang tinggi dari para pelaku usaha di setiap daerah.

Kadisdik Kota Cirebon Inginkan Tiap Sekolah Sediakan Infrastruktur Penunjang Protokol Kesehatan

Seminggu Baru Dapat Rp 50 Ribu, Penarik Becak Ini Memilih Tak Pulang Kampung, Tidur di Atas Becak

Rektor Uniku juga berharap melalui kegiatan tersebut mampu mendongkrak sektor ekonomi kerakyatan daerah.

"Kebetulan makanan olahan ini dari sebanyak 61 desa dan setiap desa ini memiliki jumlah berbeda atau ada yang satu produk juga ada yang lebih dari satu dalam produk makanan olahan," katanya.

Dikdik mengatakan, pelaksanaan kegiatan ini merupakan pendampingan lembaga pendidikan terhadap lapisan masyarakat di sektor ekonomi.

"Ya supaya daya beli masyarakat meningkat,sehingga banyak manfaat dirasakan semua. Seperti pengurangan angka pengangguran akibat banyaknya produk yang dihasilkan laku terjual," katanya.

Shin Tae-yong Curhat ke PSSI Tentang Timnas U-19 Indonesia di Kroasia, Iwan Bule Mengaku Senang

Skuat Persib Bandung Kembali Jalani Rapid Test, Pagi Tadi Sebelum Latihan, Ini Hasilnya

Selain, kata Dikdik, lembaga pendidikan juga melakukan praktek sama dalam menyebarkuaskan produk melalui kemajuan teknologi teknologi.

"Sehingga produk lokal dari setiap desa yang menghasilkan bisa meningkatkan ekonomi kerakyatan," katanya.

Selain memajuan dari sektor market, kata dia, pendampingan juga di berikan untuk melengkapi lengalitas usahaya melalui izin usaha atau PIRT (Produk Industri Rumah Tangga). "Dan kami lakukan pengemasan daripada produk yang di hasilkan dari setiap daerah," ujarnya.

Ditemui di lokasi yang sama, Asisten Daerah II Kabupaten Kuningan, Deni Hamdani mengatakan, pelaksanaan kegiatan ini sangat memotivasi pelaku usaha di daerah.

"Sehingga warga luar atau konsumen, tidak melulu kenal daerah Kuningan itu dengan tape ketan, minuman jeniper (jeruk nipis peras), gemblong dan opak bakar saja," katanya.

Mantan Kadishub Kuningan ini mengatakan, pemerintah sejauh ini terus melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap pelaku usaha di masing - masing daerah.

"Sehingga perlu diketahui dalam satu desa itu, tidak sedikit memiliki makanan olahan sebagai ciri khas," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved