Dede Tewas Demi Melindungi Ibu Kandungnya, Benarkah Pelaku Alami Gangguan Jiwa, Begini Kata Polisi
Dede Eman (34), korban tewas akibat amukan UW (33) yang diduga menderita gangguan jiwa, berkorban nyawa
Penulis: Firman Suryaman | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman
TRIBUNJABAR. ID, TASIKMALAYA - Dede Eman (34), korban tewas akibat amukan UW (33) yang diduga menderita gangguan jiwa, berkorban nyawa demi melindungi ibu kandungnya, Siti Maesaroh (53).
Saat UW mengamuk sambil mengacung-acungkan sebilah pisau dapur dan masuk rumah Siti, korban langsung menghadang di ruang depan.
Dia bermaksud melindungi ibunya yang tengah berada di ruang tengah.
Namun amukan membabi-buta UW tak bisa dibendung korban. Bahkan UW secara telak menusukkan pisau persis ke ulu hati korban, hingga korban ambruk bersimbah darah.
UW terus masuk dan menyerang Siti yang ketakutan dan syok melihat Dede ambruk dengan darah keluar dari dadanya.
"Jadi begitu melihat UW mengamuk sambil bawa pisau, Dede bermaksud menenangkan UW sekaligus melindungi ibunya. Tapi ia sendiri jadi korban," kata Dudung salah seorang tetangga, Kamis (3/9/2020).
Diberitakan sebelumnya, UW tiba-tiba saja mengamuk sambil membawa pisau di rumah Siti di Kampung Babakan Peuteuy, Kelurahan Sukamaju Kaler, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Rabu (2/9/2020) malam.
Akibat peristiwa itu, Dede meninggal dunia dengan luka di ulu hati. Ia sempat mendapat perawatan intensif di RS Permata Bunda. Sedangkan Siti masih dalam perawatan.
Belakangan warga setempat mengungkapkan, UW dikenal menderita gangguan jiwa sejak tujuh tahun lalu. Namun selama ini tak pernah berulah. Saat ia ditangkap, sempat memgaku mendapat bisikan gaib untuk membunuh keluarga Siti.
Kasatreskrim, AKP Yusuf Ruhiman, menyatakan, UW sudah diamankan, berikut barang bukti sebilah pisau dapur yang sudah lusuh.
"Ihwal UW yang dikabarkan menderiga gangguan jiwa, kami akan mendatangkan saksi ahli di bidangnya," ujar Yusuf. Namun ia mengakui saat pemeriksaan, UW kerap ngelantur