Mengenal Tomcat, Serangga Kecil yang Racunnya Berbahaya Jika Kena Kulit, 'Teror' Warga di Indramayu

Binatang tomcat atau Paederus littoralis adalah serangga kecil yang warna tubuhnya khas, oranye dan hitam.

Penulis: Yongky Yulius | Editor: Yongky Yulius
Kompas.com
Tomcat atau Semut charlie 

TRIBUNJABAR.ID - Binatang tomcat atau Paederus littoralis adalah serangga kecil yang warna tubuhnya khas.

Tubuhnya bermotif belang-belang dan berwarna hitam dan oranye.

Di bagian belakangnya, serangga ini juga memiliki sayap.

Namun, sayapnya seringkali tak terlihat karena disembunyikan.

Karena bentuknya kecil, sekilas serangga ini kerap kali dianggap tak berbahaya.

Namun ternyata, serangga ini bisa berbahaya untuk kulit manusia lho.

Menurut laman bobo.grid.id, tomcat memiliki racun berbahaya.

Racun dari tomcat bukan dikeluarkan melalui gigitan seperti nyamuk atau semut.

Pasalnya, tomcat memang serangga yang tak mengigit.

Racun serangga ini akan keluar dari tubuhnya jika merasa terancam atau terganggu.

Jika Terkena Gigitan Tomcat, Ini yang Harus Dilakukan, Jangan Memencet Binatang Tersebut!

Selain itu, tomcat juga kerap mengeluarkan racunnya di atas benda-benda yang dilakuinya, seperti handuk, sprei, baju, dan benda lainnya.

Saat kulit atau tubuh manusia terkena racun tomcat, maka akan timbul luka.

Luka tersebut rasanya seperti terbakar, terasa sakit, dan tidak nyaman.

Karena itu, jika melihat tomcat, sebaiknya kita tak menyentuh, memencet, atau bahkan menghancurkannya.

Saat melihat serangga tersebut, sebaiknya ambil dengan tisu, kertas, atau plastik.

Setelah itu, buang jauh-jauh.

Tomcat yang menyerang rumah warga di Desa Pabean Udik Blok Song, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Selasa (1/9/2020).
Tomcat yang menyerang rumah warga di Desa Pabean Udik Blok Song, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Selasa (1/9/2020). (Tribun Cirebon/ Handhika Rahman)

Teror Tomcat di Indramayu Berlanjut, BPBD Langsung Lakukan Penyemporotan, Ribuan Tomcat Mati

Teror tomcat yang menyerang pemukiman warga di Desa Pabean Udik Blok Song, Kecamatan/Kabupaten Indramayu kembali berlanjut pada Selasa (1/9/2020) malam.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu pun langsung melakukan tindakan emergency terhadap ribuan tomcat yang menyerang pemukiman warga tersebut.

Pada dini hari tadi mereka melakukan penyemprotan klorin saat tomcat-tomcat itu kembali muncul.

"Sebelumnya kita juga sudah mencoba dulu dengan air itu ke sample tomcat hidup yang kemarin dibawa dan ternyata memang langsung mati," ujar Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Indramayu, A Fatah kepada Tribuncirebon.com melalui sambungan seluler, Rabu (2/9/2020).

Derita Anak-anak Pabean Udik Indramayu, Wajah Kaku dan Perih, Sulit Mengedip, Efek Serangan Tomcat

Setelah dilakukan penyemprotan, ribuan tomcat yang tadi malam menyerang semuanya mati seketika.

Meski demikian, A Fatah belum bisa memastikan apakah tomcat-tomcat itu akan kembali menyerang atau tidak pada malam hari nanti.

Teror tomcat ini diketahui sudah terjadi sejak Kamis (27/8/2020) sampai dengan sekarang.

Korban tomcat di Desa Pabean Udik Blok Song, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Selasa (1/9/2020).
Korban tomcat di Desa Pabean Udik Blok Song, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Selasa (1/9/2020). (handhika rahman/tribun jabar)

Ada sebanyak 3 rumah warga di Desa Pabean Udik Blok Song, Kecamatan/Kabupaten Indramayu yang diserang serangga tersebut.

Dengan jumlah korban mencapai 11 orang, 7 di antaranya adalah anak-anak.

Dalam hal ini, BPBD Kabupaten Indramayu masih terus melakukan pemantauan dan menganalisa bahan yang bisa benar-benar mengusir serangan serangga tersebut.

"Nanti kita lihat, kita juga mencoba memakai bahan apa selain pakai klorin yang bisa mengusir tomcat, karena memang membahayakan juga. Kalau kena gigitan bisa terbakar, melepuh, terus pada bengkak," ujarnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved