Keluarga Besar Kasultanan Cirebon Tak Akui PRA Luqman sebagai Sultan Sepuh XV, Ini Alasannya

Salah satu alasan yang membuat tidak diakuinya PRA Luqman dikarenakan bukan keturunan Sunan Gunung Jati

Tribun Cirebon/ Ahmad Imam Baehaqi
Perwakilan keluarga besar Kesultanan Cirebon saat membacakan sikap mengenai tidak diakuinya PRA Luqman Zulkaedin sebagai Sultan Sepuh XV di Keraton Kanoman, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Selasa (1/9/2020) malam. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Keluarga besar Kasultanan Cirebon tidak mengakui PRA Luqman Zulkaedin sebagai Sultan Sepuh XV.

Tidak diakuinya PRA Luqman sebagai Sultan Keraton Kasepuhan tersebut disampaikan dalam pernyataan sikap Keluarga Besar Kasultanan Cirebon di Keraton Kanoman, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Selasa (1/9/2020) malam.

Pernyataan sikap yang memuat tiga poin mengenai tidak diakuinya PRA Luqman tersebut dibacakan perwakilan keluarga besar Kasultanan Cirebon, Elang Tommy Iplaludin Dendabrata.

6 LOWONGAN KERJA Terbaru di Superindo September 2020 untuk Lulusan SMA/SMK hingga S1, Daftar di Sini

"Kami secara tegas tidak mengakui Saudara Luqman Zulkaedin sebagai Sultan Keraton Kasepuhan Cirebon," ujar Elang Tommy Iplaludin Dendabrata usai membacakan pernyataan sikap.

Ia mengatakan, salah satu alasan yang membuat tidak diakuinya PRA Luqman dikarenakan bukan keturunan Sunan Gunung Jati.

Karenanya, keluarga besar Kesultanan Cirebon yang merupakan keturunan langsung Sunan Gunung Jati berkewajiban meluruskan nasab di Keraton Kasepuhan.

Selain itu, alasan lain yang juga menjadi poin kedua dalam pernyataan sikap tersebut ialah PRA Luqman tidak mempunyai hak dan kewenangan untuk menjabat Sultan Sepuh XV.

Sebab, Keraton Kasepuhan merupakan peninggalan Sunan Gunung Jati dan PRA Luqman bukanlah keturunannya sehingga tidak berhak mewarisi takhta keraton yang notabene bukan warisan leluhurnya.

"Penobatan Saudara Luqman kemarin telah merusak tatanan sejarah, adat, dan budaya di Keraton Kasepuhan, karena tempat tersebut bukan milik leluhurnya," kata Elang Tommy Iplaludin Dendabrata.

Menurut dia, langkah ke depan yang akan diambil ialah penguatan koordinasi keluarga besar Kesultanan Cirebon untuk meluruskan sejarah di Keraton Kasepuhan.

Elang Tommy mengakui tidak bisa bertindak sendiri dalam upaya tersebut karena apa yang dilakukannya merupakan kekuatan famili.

"Kekuatan kami adalah kekuatan famili, dan sudah ada adat istiadat yang dipegang," ujar Elang Tommy Iplaludin Dendabrata.

Setelah Menikah dengan Rizki DA, Nadya Datang Sendirian ke Rumah Ayah Angkat, Ini yang Dibicarakan

Pernyataan sikap itu tampak dihadiri perwakilan keluarga besar Kesultanan Cirebon yang berasal dari Keratuan Singhapura Keraton Kanoman, Kacirebonan, Keprabonan, dan bahkan Kasepuhan sendiri.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved