Tertangkap Lagi Karena Narkoba, Jamal Preman Pensiun Minta Direhabilitasi Rawat Jalan

Zulfikal selama ini dikenal sebagai Jamal Preman Pensiun, tokoh antagonis dalam film Preman Pensiun.

Editor: Ravianto
TRIBUN JABAR
Jamal Preman Pensiun ditangkap lagi. 

Jamal diamankan polisi setelah polisi mengamankan pria berinisial Aa, pengedar yang ditemukan bukti sabu seberat 0,38 gram.

Jamal mendapat barang dari Aa.

Jamal ditangkap di kosannya dengan barang bukti alat hisap sabu-sabu dan tes urine positif.

Saat tahu Jamal kembali diamankan polisi lantaran mengonsumsi sabu, Hengky mengaku sangat terkejut.

Hengky tak menyangka kejadian ini terulang kembali terhadap Jamal.

"Tadi, saya sudah membuat dan menandatangani surat permohonan rehab jalan bagi Jamal. Dengan alasan, Jamal ini tulang punggung keluarga. Jauh dari keluarga. Terus, Jamal sendiri baru selesai direhab. Mudah-mudahan diterima untuk direhab. Di sisi lain saya apresiasi polisi yang bisa dengan cepat kembali mengungkap, kalau tidak, bisa lebih parah," ucap Hengky.

Ia menjelaskan, Jamal dulu tinggal di Kota Bandung bersama orangtua serta dua adiknya.

Setelah bapaknya meninggal, ibu serta dua adiknya pindah ke Banten.

Jamal yang bujangan tetap tinggal di Bandung.

"Jadi dia (Jamal) ini punya adik dua, perempuan. Jamal tulang punggung keluarga. Sekarang itu jauh dari kontrol orangtua, ya," katanya.

Kepala Bidang Rehabilitasi BNN Jabar, Anas Syaefudin menerangkan, Jamal sempat menjalani rehabilitasi milik BNN di Lido, Bogor selama enam bulan rawat inap. Biayanya, dijamin negara.

"Setelah asesmen, yang bersangkutan sempat rawat inap selama enam bulan di Lido, BNN untuk rehabilitasi. Kalau di Lido dibayar negara. Biayanya sekitar Rp 3 juta-an per bulan," ujar Anas saat dihubungi via ponselnya, Jumat (28/8/2020).

Dia baru mengetahui dari pemberitaan ihwal penangkapan kembali Zulfikar. Selama enam bulan menjalani rehabilitasi, dengan biaya per bulan Rp 3 juta, maka negara mengeluarkan sekira Rp 18 juta.

Kata dia, penyakit kecanduan narkoba ini merupakan penyakit kambuhan.

Dorongannya bisa muncul dari diri sendiri semisal rasa cemas dan panik. Kemudian, dorongan eksternal seperti pergaulan sehari-hari.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved