Virus Corona di Jabar

Kasus Corona Terus Melonjak Majalengka Sudah Buka Sekolah, Ketua IDI Sebutkan Indikator Bisa Meroket

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Majalengka, dr Erni Harleni menyayangkan gelaran Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau buka sekolah tatap muka.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Kisdiantoro
Tribunjabar.id/Eky Yulianto
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Majalengka, dr Erni Harleni 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Eki Yulianto

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA- Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Majalengka, dr Erni Harleni menyayangkan gelaran Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau buka sekolah tatap muka terlalu cepat dilaksanakan.

Padahal, saat ini kasus Covid-19 di wilayah kota angin itu terus melonjak dalam beberapa pekan terakhir.

Terlebih, daerah Majalengka belum memenuhi tiga indikator penanggulangan pandemi virus corona sesuai yang disyaratkan WHO.

dr Erni Harleni mengungkapkan, tiga kriteria yang harus dipenuhi, yakni epidemiologi yang akurasinya ditentukan oleh banyaknya pemeriksaan RT PCR standar WHO yaitu 1 banding 1.000 penduduk yang dilakukan per minggu.

Tak Pakai Masker saat Resepsi Pernikahan, Pasangan Pengantin Ini Dihukum Push Up oleh Polisi

Kemudian, kriteria sistem kesehatan, dengan menunjukan jumlah kasus baru yang membutuhkan rawat inap lebih kecil dari perkiraan kapasitas maksimum rumah sakit dan tempat tidur ICU.

Serta, kriteria surveilans kesehatan masyarakat, yang dapat mengidentifikasi sebagian besar kasus dan kontak pada masyarakat.

“Jika kriteria pertama dan ketiga tidak dipenuhi maka akan berdampak pada lonjakan kasus Covid-19. Namun kalau lonjakan kasus meningkat nanti kriteria yang kedua tidak bisa terpenuhi juga,” ujar dr Erni, Sabtu (29/8/2020).

Kepala Bidang Pelayanan di RSUD Majalengka ini mengungkapkan, saat ini tren kasus konfirmasi positif Covid-19 meningkat tajam dan sudah banyak transmisi lokal.

Sehingga, harus diwaspadai terlebih masyarakat yang cenderung kurang menjalankan disiplin pencegahan.

Menurutnya, data terakhir pada Jumat (28/8/2020) terjadi penambahan kasus positif Covid-19 hingga 9 orang atau menjadi 67 kasus konfirmasi positif.

Hendak Minta Tanda Tangan, Warga Malah Temukan Kepala Desa Sudah Tergantung di Pohon

Padahal tracing belum dilakukan secara maksimal.

“Bahaya transmisi lokal adalah bisa menimbulkan lonjakan kasus yang sangat tinggi karena sulit mendeteksinya. Makanya lakukan prosedur yang benar dan upayakan memenuhi indikator yang sudah ditentukan, yang berlaku sekarang,” ucapnya.

Masih dikatakan Erni, masyarakat tidak hanya diimbau mematuhi 3M, tapi sudah harus ada pemantauan dan penegakan disiplin.

Apalagi, dengan tingginya kasus konfirmasi positif transmisi lokal, maka disarankan untuk pembelajaran tatap muka tidak dilakukan.

"Sebab, dikhawatirkan akan semakin memperparah situasi," jelas dia.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved