Kadisdik Kabupaten Cirebon Tegaskan Butuh Banyak Persiapan untuk Memulai KBM Tatap Muka
Hingga kini belum ada keputusan mengenai pelaksanaan KBM tatap muka karena banyaknya persiapan yang harus dilakukan sebelumnya.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon, Asdullah Anwar, menegaskan butuh banyak persiapan untuk memulai KBM tatap muka di Kabupaten Cirebon.
Ia mengakui hingga kini belum ada keputusan mengenai pelaksanaan KBM tatap muka karena banyaknya persiapan yang harus dilakukan sebelumnya.
Persiapan yang paling utama ialah mengenai ketersediaan fasilitas penunjang protokol kesehatan di sekolah.
• Bingung Subsidi Gaji Rp 600 Ribu Tak Cair? Coba Lakukan Hal Ini, Ada 4 Penyebab Tak Dapat Bantuan
Di antaranya, wastafel, thermal gun, masker, face shield, hand sanitizer, disinfektan, dan lainnya.
"Jangan sampai sekolah menyatakan siap, tapi dari segi fasilitasnya belum siap," kata Asdullah Anwar melalui sambungan teleponnya, Jumat (28/8/2020).
Saat ini, pihaknya tengah melakukan proses verifikasi untuk pembukaan KBM tatap muka di Kabupaten Cirebon.
Namun, jika verifikasi tersebut selesai pelaksanaan KBM tatap muka di Kabupaten Cirebon tidak serta merta langsung dimulai.
Ia mengatakan, hal tersebut tetap membutuhkan persetujuan sejumlah pihak, khususnya para orang tua siswa.
Menurut Asdullah, orang tua siswa harus mengizinkan anaknya mengikuti KBM tatap muka secara tertulis melalui surat persetujuan.
• Mau Wisata Kuliner Bertema Ikan di Bandung? Ini Tiga Rekomendasi Restoran Ikan Laut Beserta Harganya
"Kami juga tidak mau disalahkan, dan jangan sampai KBM tatap muka ini menimbulkan klaster baru dalam penyebaran Covid-19," ujar Asdullah Anwar.
Selain itu, pelaksanaan KBM tatap muka juga harus memerhatikan betul protokol kesehatan dan mengutamakan keselamatan siswa.
Bahkan, pengaturan sesi untuk membatasi jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka di setiap kelasnya juga harus diterapkan.
"Siswa tetap jaga jarak di kelas, dalam prosesnya nanti sehari dibagi tiga sesi, dan setiap sesi maksimal 10 orang," kata Asdullah Anwar.
• BLT Pekerja Belum Terima, Ada 4 Penyebabnya, Rekening di Bank-bank Ini yang Didahulukan Cair