VIDEO-Batalyon C Pelopor Polda Jabar Sediakan WiFi Gratis untuk Pelajar, Sering Jadi Guru Dadakan
Beberapa petugas tampak membantu murid-murid SD tersebut menghubungkan ponselnya ke jaringan internet yang disiapkan
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Teguh Kurnia
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Sejumlah pelajar tampak serius memerhatikan ponsel di halaman Masjid Pusaka Gerilya, Desa Wanasaba Kidul, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Selasa (25/8/2020).
Sesekali mereka terlihat menuliskan sesuatu di buku yang dibawanya sambil tangan kirinya tak lepas dari ponselnya.
Rupanya mereka tengah mengikuti pembelajaran daring dan tampak personel Batalyon C Pelopor Satbrimob Polda Jabar juga tampak mendampingi.
Petugas yang berdiri di depan murid-murid SD itu terlihat memegang kertas bertuliskan "Password WiFi: 97060061."
"Kami menyediakan WiFi gratis untuk pelajar mengikuti pembelajaran daring," kata Komandan Batalyon C Pelopor Satbrimob Polda Jabar, AKBP M Andri, saat ditemui di lokasi.
Beberapa petugas tampak membantu murid-murid SD tersebut menghubungkan ponselnya ke jaringan internet yang disiapkan Batalyon C Pelopor Satbrimob Polda Jabar.
Andri menyampaikan, sengaja mendatangi para pelajar dan menyediakan WiFi gratis sehingga mereka bisa mengikuti pembelajaran daring.
Pihaknya menyiapkan beberapa mobile WiFi (MiFi) dan para pelajar bisa mengaksesnya secara gratis.
"Kegiatan ini dilakukan sebagai bakti kami membantu para pelajar di masa pandemi Covid-19," ujar M Andri.
Ia mengatakan, hal serupa juga dilakukan di sejumlah wilayah kerja Batalyon C Pelopor Satbrimob Polda Jabar.
Sedikitnya ada empat titik yang didatangi jajarannya di wilayah Cirebon hingga Purwakarta untuk memberikan akses WiFi gratis kepada para pelajar.
Namun, setiap harinya lokasi yang didatangi petugas berbeda-beda sesuai arahan dari pemerintah desa setempat.
Pasalnya, di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang berkerumun merupakan salah satu hal yang harus dihindari.
Karenanya, pemberian akses WiFi gratis itu dibagi menjadi beberapa titik dan setiap lokasinya hanya diikuti maksimal 15 orang.
"Kami juga selalu menekankan protokol kesehatan dalam setiap kegiatannya," kata M Andri.