NGILU, Ridwan Kamil Disunat Pakai Bambu Lancip, Gak Pakai Obat Bius, Gak Mau Disunat Dua Kali
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kembali teringat dengan masa kecilnya saat disunat atau dikhitan dulu.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kembali teringat dengan masa kecilnya saat disunat atau dikhitan dulu.
Hal itu diungkapkannya dalam unggahan di akun instagram pribadinya yang menampilkan video dan foto saat dia dan istrinya mengantar anak ketiganya, Arkana Aidan Misbach, disunat di sebuah klinik di Bandung, Senin (25/8/2020).
Gubernur yang akrab disapa Emil ini mengatakan tidak seperti saat ini yang sudah menggunakan berbagai metode yang lebih moderen, dulu dirinya disunat pakai bambu yang dilancipkan, orang Sunda menyebutnya Hinis. Disunatnya pun tanpa menggunakan bius dan waktu penyembuhannya cukup lama.
"Waktu tahun 1978, saya mah dikhitan, masih menggunakan kulit bambu runcing alias hinis bambu. Tanpa bius pula. Hanya ditiup-tiup berombongan. Setelahnya karena mitos, dilarang melewati kotoran ayam pula, karena nanti sembuhnya lama katanya. Betapa ngilunya, mohon jangan dibayangkan apalagi di sketsakan. Makanya gak ada lelaki mau disunat 2 kali," tulisnya dalam akun @ridwankamil.
• Merasa Akan Ditagih Utang, Pria Ini Tersinggung dan Ajak Duel yang Memberi Hutang, Akhirnya Masuk RS
Di zaman modern ini, anaknya dikhitan menggunakan metode smart clamp dan ada pilihan lain juga yang menggunakan laser. Keduanya dibius setempat dengan nyaman. Sejam proses khitan pun selesai dan sudah bisa berkegiatan lagi sambil menunggu normal sampai dua minggu.
"Kata dokter lebih baik dan sehat dikhitan ketika masih bayi. Mengurangi potensi penyakit dan infeksi. Semoga dengan khitan ini, De @arkanaidan tubuhnya bersih sesuai syariat dan menjadi anak shaleh dan khair," katanya.
Di kolom komentar, Emil menceritakan dirinya dulu dikhitan saat berusia tujuh tahun. Dia mendapat hadiah nerupa uang dari keluarga dan kerabat, kemudian uangnya dibelikan mobil remot kontrol.
Kegiatan ini dilakukannya sehari sebelum menjalani rangkaian sebagai relawan uji coba vaksin Covid-19. Hal ini pun diceritakan istri Ridwan Kamil, Atalia Praratya, melalui akun instagram pribadinya, @ataliapr.
• Kukuhkan Pengurus FKKC Tingkat Kecamatan, Bupati Cirebon Minta Kades Teladani Mbah Kuwu Cirebon
"Kang Emil bilang, canggih ih zaman sekarang. Khitanannya engga mengerikan seperti dulu. Dulu Kang Emil disunatnya pakai bambu (hinis)... ngilu ihhh," kata Atalia dalam unggahannya yang juga menampilkan video dan foto dirinya saat mengantar anak ketiganya tersebut, Senin (24/8).
Atalia mengatakan dulu saat suaminya disunat, suaminya membutuhkan waktu lama untuk sembuh. Namun anak mereka kini disunat dengan teknologi yang lebih canggih sehingga bisa sembuh dengan lebih cepat.
"Dulu, sembuhnya lama. Mana engga dibius. Sekarang selain metode laser, ada Metode Smart Clamp pula. Cepat, tanpa jahitan dan bisa langsung mandi," katanya yang kemudian menyebutkan bahwa anak bungsunya ini disunat di kawasan Cikutra, Kota Bandung.
Arkana adalah putra angkat Kang Emil dan Atalia. Kang Emil mengumumkannya tepat pada Hari Anak Nasional, Kamis (23/7). Saat itu Arkana baru berusia empat bulan. Nama belakang Arkana mengingatkan pada nama tengah ayah Kang Emil, yakni Atje Misbach Muhjiddin.
Adapun Arkana adalah akronim nama istrinya, Atalia Praratya, Ridwan Kamil, serta kedua anak kandung mereka, Camillia Laetitia Azzahra dan Emmiril Khan Mumtadz. Namun secara keseluruhan, Arkana berarti cahaya yang hangat dan menerangi dunia.
Emil mengatakan, sebelumnya, bayi ini sempat diasuh di Panti Asuhan Muhamadiyyah. Ia bersama keluarganya baru mengasuh Arkana selama seminggu. Kehadiran Arkana, kata Emil, membawa suasana baru di rumah mereka.
• Kota Bandung Segera Miliki Raperda untuk Menjadikan Bandung sebagai Kota Ramah Lansia