Kampung Wisata Tajur, Rasakan Sensasi jadi Petani, Turun ke Sawah Memasak di Tungku Api

Kabupaten Purwakarta memiliki tempat wisata yang jarang dimiliki wilayah lain, yakni Kampung Wisata Tajur

Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Ichsan
istimewa
Kampung Wisata Tajur Kabupaten Purwakarta 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Kabupaten Purwakarta memiliki tempat wisata yang jarang dimiliki wilayah lain, yakni Kampung Wisata Tajur di Kecamatan Bojong.

Pengunjung yang ingin berwisata di sana bisa mendapatkan edukasi sambil bermain.

Kampung wisata Tajur ini ada di Desa Pasanggrahan, Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta yang memang ditetapkan pemda sebagai wisata edukasi.

Wisata edukasi Kampung Tajur menyajikan sejumlah kearifan lokal yang bisa diikuti oleh semua kalangan, mulai pelajar hingga masyarakat umum.

Kompetisi Belum Mulai, Pemain Persib Bandung Sudah Bertumbangan, Semuanya Andalan Tim

Kampung Tajur yang asri di bawah Kaki Gunung Burangrang.
Kampung Tajur yang asri di bawah Kaki Gunung Burangrang. (TRIBUN JABAR/MEGA NUGRAHA)

Pjs Desa Pasanggrahan, Agus Koswara mengatakan pengunjung bisa menginap di homestay atau rumah warga di rumah panggung berbaur dengan pemilik rumah.

"Wisatawan bakal merasakan keseharian pemilik rumah, seperti petani maka bakal dikenalkan cara bagaimana membajak sawah, menanam padi, hingga membersihkan rumput-rumput liar," katanya, Selasa (25/8/2020).

Selanjutnya, wisatawan kata Agus diperkenalkan juga dalam memasak nasi di atas tungku perapian atau hawu.

Lalu, ada pula pengenalam cara pengolahan padi menjadi beras melalui penumbukan di dalam wadah sehingga mengeluarkan bunyi-bunyian.

"Wisata edukasi ini tak selesai dalam sehari, ya minimal tiga hari dua malam untuk bisa mengetahui kebiasaan mereka," ujarnya.

Chikungunya Gelombang Kedua Serang Cianjur, Sudah 106 Warga Demam dan Sakit Hingga ke Tulang

Untuk harga sewa homestay Rp 200 ribu hingga Rp 250 ribu per malam belum termasuk makan selama berada di Kampung Tajur.

"Tapi, pemilik rumah tak tetapkan tarif. Biasanya wisatawan memberi uang sewa di kisaran itu," ujarnya.

Salah seorang warga setempat, Ati (60) mengatakan biasanya para wisatawan itu biasa diajak ke sawah untuk menanam padi hingga membersihkan area sawah, memasak gunakan kayu bakar, dan lainnya.

"Saya ajak mereka bertani karena keseharian saya yang memang seorang petani," katanya.

Kampung Tajur
Kampung Tajur (TRIBUN JABAR/MEGA NUGRAHA)

Sebelumnya, Dinas Pariwisata Purwakarta melalui Kepala Bidang Pariwisata, Irfan Suryana mengaku pemda telah mengimplementasikan instruksi Kementerian Pariwisata terkait desa wisata sebagai destinasi wisata.

Majalengka Mulai Gelar Sekolah Tatap Muka, Anggota Dewan Minta Sekolah Bentuk Gugus Tugas

Untuk di Purwakarta, kata Irfan baru ada di Kampung Tajur ini. Saat ini pemda tengah mengkaji usulan satu wilayah lagi yang hendak dijadikan desa wisata, yakni di wilayah Kiarapedes.

"Desa yang ingin menjadi desa wisata mesti tonjolkan kearifan lokal, agar bisa memberi pendapatan ke masyarakat sekitar dan BUMDes," ucapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved