Cegah Covid-19, Tim Manajemen Keperawatan STIKep PPNI Jawa Barat Intens Gelar Webinar Keperawatan
Humas STIKep PPNI Jabar, Masdum Ibrahim, meski secara daring, STIKep PPNI Jawa Barat tetap memberikan pelayanan terbaik bagi mahasiswa
Penulis: Kemal Setia Permana | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Kemal Setia Permana
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pandemik Covid-19 telah membuat seluruh kalangan dan segi kehidupan mulai tidak seimbang.
Terutama dalam hal kesiapan menerima pandemik dalam tatanan pelayanan kesehatan, yaitu kepemimpinan yang mampu menyikapi dengan yakin dan membawa perubahan.
Begitu halnya dengan kegiatan tri dharma perguruan tinggi seperti pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat turut terdampak.
• Webinar bank bjb Latih UMKM Branding Merek Dagang
• Uji Klinis Vaksin Covid-19 di Jabar, Ketua DPRD Optimistis Ada Jalan Keluar
Salah satu contoh nyata adalah kegiatan praktik stase manajemen keperawatan, dimana semula sebelum adanya pandemi, mahasiswa praktik melaksanakan kegiatan seperti kajian situasi, analisis SWOT, seminar awal, perencanaan dan implementasi di lapangan atau rumah sakit.
Namun saat ini dialihkan menjadi kegiatan daring untuk mengantisipasi penyebaran virus korona.
Hal itu terungkap dalam webinar nasional bertajuk "The Role Of Nurse Profession Organization In Covid 19 Pandemic” yang diselenggarakan 25 Agustus 2020 dengan pembicara kunci Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Berli Hamdani Gelung Sakti, dan narasumber Wawan Hernawan (Ketua DPW PPNI Jawa Barat), AKBP Ani Rasiani S.Kep (Ketua DPD PPNI Kota Bandung) Ns Diwa Agus Sudrajat (Ketua STIKep PPNI Jawa Barat).
Dalam webinar yang merupakan puncak dari praktek daring stase Manajemen Keperawatan, Humas STIKep PPNI Jabar, Masdum Ibrahim, mengatakan bahwa meskipun dilaksanakan secara daring, STIKep PPNI Jawa Barat tetap memberikan pelayanan terbaik bagi mahasiswa dengan memaksimalkan potensi dosen, media pembelajaran dan sarana penunjang yang ada.
"Selama proses praktik secara daring, mahasiswa profesi Ners bersama tim manajemen keperawatan STIKep PPNI Jawa Barat, dalam rangka proses implementasi dan Pengabdian Kepada Masyarakat, melaksanakan tiga webinar manajemen keperawatan melalui virtual," kata Masdum di sela webinar.
Menurut Masdum, kegiatan webinar ini merupakan bentuk kepedulian institusi pendidikan STIKep PPNI Jawa Barat terhadap adanya pandemi.
Selain itu, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan motivasi mahasiswa sebagai calon perawat profesional juga sebagai bentuk apresiasi kepada perawat, dokter dan tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dalam penanganan Covid-19.
• Okupansi Hotel di Kota Bandung Meningkat Lebih 40 Persen Selama Libur Panjang 1 Muharram
• Doa-doa Menuntut Ilmu Dibaca Anak Sebelum Belajar Diberkahi Allah Ditinggikan Derajat untuk Orangtua
Sebelumnya, kata Masdum, digelar juga webinar pertama bertajuk “The Power of Transformational Leadership toward Covid-19" yang digelar 24 Juni 2020 dengan narasumber Masdum Ibrahim (Trainer Motivasi/Dosen STIKep PPNI Jawa Barat), Eka Anugrah (Kepala Sub Bagian UPT PSC 119 Kota Bandung) dan Maria Umi Kulsum (Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPT Puskesmas Sukawarna Kota Bandung).
"Untuk Webinar kedua dilaksanakan 13 Juli 2020 bertemakan “Looking For Leadership Identity For Supporting Covid-19 Pandemic Response In Health Care Service”," ujar Masdum.
Dalam webinar kedua ini narasumber yang hadir adalah Oktovina Yesayas (Senior Manager Santosa Hospital Bandung Central), Eva Supriatin (Kaprodi Profesi Ners STIKep PPNI Jawa Barat) dan Suci Noor Hayati (Dosen STIKep PPNI Jawa Barat).
"Selain itu, terdapat pula sharing session bersama perawat Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Jakarta Ns Eti Rohaeti," katanya.
Masdum menyebutkan bahwa setiap webinar selalu diikuti oleh banyak peserta yang berasal dari mahasiwa keperawatan/kesehatan, perawat, dokter, dosen, praktisi, pegiat kesehatan dan relawan. Selain memperoleh materi dari narasumber, peserta pun memperoleh e-sertifikat berSKP terakreditasi DPW PPNI Jawa Barat.
"Webinar ini sangat efektif untuk mendapatkan informasi terkini yang akurat sesuai dengan data aktual, tepercaya dan tentunya aman dari kerumuman yang berpotensi sebagai sumber penyebaran Covid-19," kata Masdum. (*)