140 Guru SMA/SMK di Kota Sukabumi Di-Swab Test, Persiapan untuk Belajar Secara Tatap Muka
Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Sukabumi mencatat ada 140 tenaga pengajar sekolah tingkat SMA/SMK
Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Ichsan
Laporan Kontributor, Kota Sukabumi, Fauzi Noviandi
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Sukabumi mencatat ada 140 tenaga pengajar sekolah tingkat SMA/SMK yang mengikuti swab test untuk persiapan belajar sevcara tatap muka.
Jubir Covid-19 Kota Sukabumi, Wahyu Handriana mengatakan menjelang persiapan belajar secara tatap muka sejumlah guru tingkat SMA/SMK yang telah dilakukan pengambilan sampel swab test telah mencapai 140 orang.
"Hari ini ada sebanyak 25 tenaga pengajar dari 17 sekolah yang datang ke Dinkes Kota Sukabumi untuk dilakukan pemeriksaan sampel swab test sebagai persiapan menjelang belajar tatap muka," katanya saat dihampiri diruang kerjanya, Senin, (24/8/2020).
Sedangkan sebelumnya lanjut dia, sebanyak 115 tenaga pengajar dari sekitar 13 sekolah ditingkat SMA/SMK telah dilakukan pengambilan sempel swab pcr satu pekan yang lalu.
• Pernah Dibilang Perempuan Tidak Laku Jadi Alasan NL Habisi Bosnya Sediri, Ditembak di Kelapa Gading
"Sejumlah guru yang telah dilakukan pengambilan sempel swab beberapa waktu lalu itu, masih dalam tahap pemeriksaan Labkesda Jabar, dan belum keluar, namun kemungkinan hasil akan keluar lusa," jelasanya
Menurutnya, apabila nantinya hasil sempel swab sejumlah tenaga pengajar tersebut menunjukan terkonfrimasi makan akan langsung dilakukan penanganan dan penanggulangan.
"Jika lusa nanti sempel swabnya terkonfrimasi atau psotifi maka guru tersebut akan dilakukan isolasi, dan akan dilakukan tracing, trashing serta screening, terhadap orang yang berada disekitar lingkungan guru tersebut," katanya
Pihaknya menambkan, terakit waktu pelaksaan belajar tatap muka hingga saat ini masih belum dapat dilaksanakan, karena masih menunggu seluruh hasil sempel swab pcr sejumlah tenaga pengajar.
"Meskipun nantinya ada guru dinyatakan terkonfrimasi Covid-19 belajar tatap muka tetap akan dilaksanakan, sedangkan gurunya harus menjalankan isolasi mandiri," katanya.
• Klaster Keluarga Jadi Penyumbang Terbanyak Kasus Covid-19 di Kota Bogor, Sudah Tulari 157 Orang