HUT ke-75 Provinsi Jawa Barat dan 100 Tahun Gedung Sate, Momentum Kampanye AKB di Jabar

Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Provinsi Jawa Barat dan 100 Tahun Gedung Sate menjadi momentum tepat

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Ichsan
Istimewa/Humas Prov Jabar
Gubernur Jawa Barat yang akrab disapa Kang Emil ini mengenakan masker batik bercorak mega mendung khas Cirebon di Hari Jadi ke-75 Provinsi Jawa Barat. 

Dalam acara tersebut, pakar epidemiologi UI Pandu Riono yang hadir melalui video conference mengingatkan masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M.

"Pada prinsipnya, virus itu hanya pindah jika kita tidak pakai masker, tidak jaga jarak, dan tidak rajin mencuci tangan. Kalau seluruh penduduk Jabar melakukan 3M, itu tidak ada gelombang kedua," ucap Pandu.

“Jadi menurut saya, momentum ulang tahun ke-75 Jabar dan Gedung Sate berusia 100 tahun ini seperti angka-angka yang membawa semangat bahwa kita semua penduduk Jabar bisa melakukan 3M sehingga Jabar menjadi provinsi yang pertama dalam menekan pandemi ini,” ujarnya.

Hari Jadi Provinsi Jawa Barat, Terus Berinovasi dan Berbudaya, Prestasi Tambah Motivasi.

Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat memperingati Hari Jadi ke-75 Provinsi Jawa Barat secara sederhana. Peringatan dilakukan melalui sebuah upacara khidmat di halaman Gedung Sate Bandung, Rabu (19/8/20).

Upacara digelar dalam nuansa adat Jawa Barat dengen menerapkan protokol kesehatan COVID-19 yakni jaga jarak dan pakai masker. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bertindak sebagai pembina upacara yang dihadiri sedikit saja peserta upacara, di antaranya DPRD Jabar, beberapa pejabat serta masyarakat. Sementara bupati atau wali kota serta elemen masyarakat lain menyaksikan melalui telekonferensi dari kantor masing-masing.

Dalam pidato resmi, Gubernur menyatakan hari bersejarah ini menjadi pengingat perjalanan Jabar sebagai sebuah provinsi dimulai dari nol sampai sekarang menjadi provinsi barometer Indonesia.

“Patut disyukuri Provinsi Jawa barat hari ini telah tumbuh pesat menjadi pusat industri, pusat pendidikan, pusat ekonomi kreatif, pusat inovasi, dan pusat pariwisata sebagai provinsi terbesar jumlah penduduknya sebanyak 49,3 juta jiwa,” ujar Ridwan Kamil.

Gubernur merasa bersyukur karena dua tahun kepemimpinannya bersama Uu Ruzhanul Ulum, Provinsi Jabar melalui berbagai inovasi telah menorehkan prestasi tingkat nasional dan internasional. Di tengah pandemi COVID-19, apresiasi atas kerja keras birokrasi menjadi penyemangat dan harapan baru menyongsong Adaptasi Kebiasaan Baru.

“Alhamdulillah berkat kerja keras kita semua di masa pandemi COVID-19 terdapat sejumlah capaian positif yang tentu ini memberikan harapan baru, semangat baru dan menambah keyakinan kita untuk bangkit dari kelesuan ekonomi,” katanya.

Kamar Mayat Rumah Sakit Geger, Nenek 81 Tahun Bangkit dari Kematiannya setelah Dinyatakan Meninggal

Gubernur menyebutkan, memasuki tahun ketiga kepemimpinannya, Provinsi Jabar telah meraih 92 penghargaan tingkat nasional. Pada bidang pemerintahan, Provinsi Jabar berhasil melanjutkan tradisi opini keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) hingga sembilan kali beruntun. Bertambah spesial karena pertama kali dalam sejarah 27 kota/kabupaten tahun ini berhasil meraih WTP.

“Hal tersebut berkat kekompakan, kerja keras, dan kerja sama yang baik dari semua pihak,” lanjutnya.

Gubernur juga bangga karena memasuki 75 tahun Provinsi Jabar semua desa telah merdeka dari ketertinggalan. Kini, dari 5.312 desa tidak ada lagi yang berstatus tertinggal. Peningkatan signifikan terasa setahun terakhir, dari jumlah status desa mandiri asalnya hanya 98 tahun 2019, menjadi 270 desa mandiri pada 2020. Kemudian desa berstatus maju meningkat dari 1.232 menjadi 1.631 desa.

Menurut Gubernur, peningkatan indeks desa membangun (IDM) menunjukkan perbaikan desa pada aspek sosial, ekonomi, dan infrastruktur. “lSaat ini, dari total 5.312 desa sudah tidak terdapat lagi desa tertinggal di Jabar.

Sementara prestasi internasional, program Desa Digital yang digulirkan Dinas Komunikasi dan Informatika sukses terpilih sebagai ‘Digital Equity and Accessibility’ pada ajang IDC Smart City Asia Pasifik Awards 2020. Menurut Ridwan Kamil, Desa Digital merupakan penjabaran visi West Java Digital dari semua sektor.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved