Tahun Baru Islam 1442 H
Tanggal Puasa Sunnah di Bulan Muharram 1442 H Puasa Tasua & Puasa Asyura, Berikut Jadwal Lengkapnya
Momen pergantian tahun Islam itu berada di bulan Muharram, bulan yang istimewa. Artinya inilah saatnya mengerjakan puasa sunnah di bulan Muharram.
TRIBUNJABAR.ID - Umat muslim akan menyambut Tahun Baru Islam 1442 Hijriah.
Momen pergantian tahun Islam itu berada di bulan Muharram, bulan yang istimewa.
Artinya inilah saatnya mengerjakan puasa sunnah di bulan Muharram.
Ada dua puasa yang dapat dikerjakan. Yakni puasa Tasua dan puasa Asyura.
• Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun Sambut Tahun Baru Islam 1442 Hijriah, Ini Waktu untuk Membacannya
Lantas kapan jadwal puasa sunnah itu bisa dilaksanakan?
Berikut jadwal Puasa Bulan Muharram 1442 Hijriah
Seperti diketahui puasa Asyura dilaksanakan pada 10 Muharram.
Sementara itu, 1 Muharram 1442 Hijriah jatuh pada 20 Agustus 2020.
Maka berdasarkan kalender masehi, puasa Asyura dilaksanakan pada 29 Agustus 2020.
Sehari sebelum dan sesudah puasa Asyura pun dianjurkan untuk berpuasa.
Puasa pada 9 Muharram disebut puasa Tasua.
9 Muharram, 28 Agustus 2020: puasa Tasua
10 Muharram, 29 Agustus 2020: puasa Asyura
11 Muharram, 30 Agustus 2020: Puasa sunnah Muharram
Puasa sunnah sebelum dan sesudah Asyura dilakukan agar menghilangkan keraguan tentang bertepatan atau tidakkah hari Asyura (10 Muharram).
Apalagi untuk saat sekarang, banyak manusia tergantung dengan ilmu astronomi dalam penentuan awal bulan, kecuali pada bulan Ramadhan, Syawal dan Dzul-Hijjah.
• 10 Kartu Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 1442 Hijriah, Bagikan di WhatsApp, Facebook dan Twitter
Keutamaan bulan Muharram
Empat dari 12 bulan merupakan bulan haram, yakni Dzul-Qadah, Dzul-Hijjah, Al Muharram, dan RajabMudhar.
Bulan Muharram merupakan bulan pertama dalam kalender Hijriyah.
Al Muharram dalam bahasa Arab artinya waktu yabg diharamkan.
Manusia diharamkan berbuat dosa dan mendzalimi diri sendiri di bulan tersebut.
{ إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ }
“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu di keempat bulan itu” (QS At-Taubah: 36)
Diriwayatkan dari Abu Bakrah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
((… السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَان.))
“Setahun terdiri dari dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram, tiga berurutan, yaitu: Dzul-Qa’dah, Dzul-Hijjah dan Al-Muharram, serta RajabMudhar yang terletak antara Jumada dan Sya’ban. “
Perbuatan buruk yang dilakukan di bulan Muharram akan mendapat dosa lebih besar.

Pada ayat di atas Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
{ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ }
“Janganlah kalian menzalimi diri-diri kalian di dalamnya”, karena berbuat dosa pada bulan-bulan haram ini lebih berbahaya daripada di bulan-bulan lainnya. Qatadah rahimahullah pernah berkata:
(إنَّ الظُّلْمَ فِي الْأَشْهُرِ الْحُرُمِ أَعْظَمُ خَطِيْئَةً وَوِزْراً مِنَ الظُّلْمِ فِيْمَا سِوَاهَا، وَإِنْ كَانَ الظُّلْمُ عَلَى كُلِّ حَالٍ عَظِيْماً، وَلَكِنَّ اللهَ يُعَظِّمُ مِنْ أَمْرِه مَا يَشَاءُ.)
“Sesungguhnya berbuat kezaliman pada bulan-bulan haram lebih besar kesalahan dan dosanya daripada berbuat kezaliman di selain bulan-bulan tersebut. Meskipun berbuat zalim pada setiap keadaan bernilai besar, tetapi Allah membesarkan segala urusannya sesuai apa yang dikehendaki-Nya.”
Oleh sebab itu, sebaiknya umat muslim memperbanyak amalan sholeh dan menjalankan ibadah sunnah.
Salah satu ibadah sunnah di bulan Muharram adalah puasa Asyura.