Kabar Seleb
Keluarga Evi Masamba Jadi Korban Banjir Luwu Utara, Rumah Rata dengan Tanah, Terpaksa Mengungsi
Penyanyi Evi Masamba mengabarkan kondisi terbaru keluarganya setelah bencana banjir di Luwu Utara melalui Instagram.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Hilda Rubiah
(Tribun Jabar)
Banjir di Luwu Utara
Belum pulih dari banjir bandang beberapa waktu lalu, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan kembali dilanda banjir, Selasa (4/8/2020) malam.
Banjir susulan terjadi karena hujan deras mengguyur bagian hulu Kecamatan Masamba sejak Selasa siang, yang membuat Sungai Masamba meluap dan merendam permukiman warga di Kelurahan Bone Tua, Kelurahan Bone dan Desa Baloli dengan ketinggian banjir bervariasi antara 50 hingga 80 sentimeter.
Kepala Pelaksana BPBD Luwu Utara Muslim Muchtar mengatakan, selain pemukiman warga, banjir juga merendam jalan Trans Sulawesi Masamba, yang membuat kendaraan tak dapat melintas.
“Banjir menggenangi jalan Trans Sulawesi Masamba di dekat jembatan air sudah tinggi hampir satu meter dan kendaraan sudah tidak ada yang melintas,” kata Muslim.
Muslim mengatakan, di sejumlah titik permukiman warga terendam hingga satu meter, yang membuat warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.
“Hampir semua penduduk yang terendam kini mengungsi mencari tempat aman, ada yang mencari tempat aman di sekitar kantor Bupati dan rumah-rumah warga lainnya,” ucap Muslim.
Banjir yang terjadi saat ini merupakan banjir susulan setelah sebelumnya pada tiga pekan lalau diterjang banjir setinggi dua meter yang membawa material berupa pasir bercampur kayu.
Sejumlah relawan yang masih berada di lokasi pengungsian seperti PMI, ACT dan lainnya kini melakukan evakuasi terhadap warga bersama BPBD Luwu Utara.
Pantauan di lokasi, banjir yang mulai meluap sejak Selasa (4/8/2020) petang membuat warga panik dan berlarian menjauh dari area sekitar sungai untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
Penyebab Banjir
Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sulsel telah menyelidiki penyebab banjir bandang dan longsor di Luwu Utara yang mengakibatkan puluhan warga tewas.
Dari hasil penyelidikan itu, Direktur Krimsus Polda Sulsel Kombes Pol Agustinus Pangaribuan mengatakan, bencana tersebut murni karena faktor alam dan bukan disebabkan karena illegal logging.
"Sementara bukan karena illegal logging, eksploitasi hutan dan lain-lain tapi karena faktor alam," kata Agustinus melalui pesan singkat, Kamis (6/8/2020).
Hasil penyelidikan tersebut didapatkan usai polisi memeriksa beberapa orang yang berasal dari Luwu Timur.