Kecelakaan Maut di Deudeul Tasikmalaya, Mobil Rombongan Pemburu Babi Hutan Tabrak Tebing, 3 Tewas
Terlebih, saat malam hari, kondisi jalan sepi yang membuat motor atau mobil selalu melajukan kendaraannya dengan kencang.
TRIBUNNEWS.COM - Kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Taraju-Deudeul arah Singaparna, Tasikmalaya, pada Sabtu (15/8/2020) lalu.
Kecelakaan akibat rem blong itu menyebabkan 3 penumpang tewas.
Sementara itu, 13 orang lainnya yang mengalami luka-luka masih dirawat di Rumah Sakit SMC Kabupaten Tasikmalaya.
Mobil bak terbuka bernomor polisi Z 8766 H tersebut juga membawa 22 anjing dengan kandang besi.
Tokoh wargaTaraju, Cucu Rasman, membenarkan adanya kejadian tersebut. "Iya, ada dua orang meninggal. Katanya mobil bermasalah di rem lalu menabrak tebing dan terguling," ujarnya.
Musibah terjadi sekitar pukul 18.30.
"Rombongan itu katanya habis berburu. Mereka menumpang mobil terbuka bermaksud pulang. Tapi mengalami kecelakaan, sudah dekat ke Puspahiang," kata Cucu.
Penyebab Kecelakaan
Polisi mencatat ada tiga faktor yang menyebabkan kecelakaan mobil bak yang menewaskan tiga pemburu di Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (15/8/2020) malam.
Ketiga faktor tersebut antara lain, kelebihan muatan, rem blong serta ban yang tak layak lagi. Mobil bak Mitsubishi L 300 bernopol Z 8766 HZ itu akhirnya meluncur tak terkendali saat menurun dan menabrak tebing.
"Dari hasil identifikasi, penyebab kecelakaan, selain karena faktor rem yang tidak berfungsi juga kelebihan muatan serta kondisi ban yang sudah gundul," kata Kanit Laka Satlantas Polres Tasikmalaya, Ipda Solihin, di Mapolres, Minggu (16/8).
Solihin mengungkapkan, mobil yang peruntukan sebenarnya untuk barang atau material itu juga malah digunakan untuk memuat penumpang dan over kapasitas.
"Mobil bak itu dijejal hingga 18 orang pemburu babi hutan. Selain itu juga ternyata dimuati sejumlah anjing pemburu di bawahnya," ujar Solihin.
Anjing-anjing pemburu dimasukkan ke kerangkeng besi dan para pemburu duduk di atasnya. Beban yang over kapasitas membuat sistem rem bermasalah ketika memasuki sebuah turunan.
"Rem tak kuat ketika mobil masuk sebuah turunan di Kampung Talang, Desa Deudeul, Taraju. Akhirnya blong dan mengalami kecelakaan," kata Solihin.
Tiga pemburu tewas dalam musibah itu. Yakni Engkus (55), Asep (45) dan Endi (45), ketiganya warga Kampung Leuwisari, Desa Sukasenang, Kecamatan Tanjungjaya.
Sebanyak 15 lainnya mendapat perawatan di Puskesmas Taraju dan Puskesmas Puspahiang. "Beberapa diantaranya dirujuk ke RSU SMC Singaparna untuk mendapat perawatan intensif," ujar Solihin.
Korban meninggal maupun luka-luka, rata-rata akibat loncat dari mobil dan jatuh ke aspal saat mobil meluncur kencang tak terkendali.
Sementara itu saksi bernama Enjum (64) mengaku bingung saat kecelakaan terjadi.
Enjum adalah warga Deudeul, Kecamatan Taraju, Tasikmalaya.
Enjum melihat sejumlah penumpang mobil bergelimpangan. Pada saat yang sama, ada puluhan anjing yang berhamburan.
"Rumah saya di atas tebing, saya sedang main game cacing di HP, tiba-tiba terdengar sura benturan keras. Saya ke bawah, terlihat mobil bak menabrak tebing. Kami sempat bingung selamatkan orang yang bergelatakan dan puluhan anjing yang berhamburan," kata Enjum saat ditemui di rumahnya, Selasa (18/8/2020).
Enjum pun langsung memanggil warga lainnya karena panik melihat para korban bergelimpangan.
Pada saat kejadian, kondisi jalan dalam keadaan sepi dan tidak ramai kendaraan yang melintas.
Saat Enjum dan warga lainnya mencoba mengevakuasi para korban, terlihat tiga orang yang sudah tidak bergerak.
Ketiga orang tersebut terlihat mengalami luka cukup parah di bagian kepala.
"Saat di lokasi kejadian yang diketahui telah meninggal 1 orang dan katanya saya dapat berita, ternyata yang meninggal 3 orang, 2 orang lagi meninggal di rumah sakit," kata Enjum.
Sering terjadi kecelakaan
Menurut Enjum, di lokasi tersebut memang sering terjadi kecelakaan tunggal, karena kondisi jalan dengan belokan yang tajam dan turunan, serta tanjakan yang curam.
Terlebih, saat malam hari, kondisi jalan sepi yang membuat motor atau mobil selalu melajukan kendaraannya dengan kencang.
"Kemarin saja baru terjadi kecalakaan tunggal sama sebuah motor, sama menabrak tebing. Kendaraan selalu kencang sekali di sini, sepi soalnya," kata dia.
Enjum berharap kepada semua pengemudi yang melewati wilayah Deudeul, Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, untuk selalu berhati-hati dan tidak menjalankan kendaraannya dengan kencang.
Apalagi, selama ini kondisi jalan licin karena sering terjadi hujan di sekitar Tasikmalaya dan sekitarnya.
"Saya minta hati-hati. Di sini kan tebing dan jurang di pinggir jalan Deudeul," kata dia.
Adapun mobil bak terbuka tersebut membawa rombongan pemburu babi hutan.
Kecelakaan akibat rem blong menyebabkan 3 penumpang tewas.
Sementara itu, 13 orang lainnya yang mengalami luka-luka masih dirawat di Rumah Sakit SMC Kabupaten Tasikmalaya.
Mobil bak terbuka bernomor polisi Z 8766 H tersebut juga membawa 22 anjing dengan kandang besi.
Mobil menabrak tebing di Jalan Raya Taraju-Deudeul arah Singaparna, Tasikmalaya, pada Sabtu (15/8/2020).(*)