Breaking News

Jenazah 3 ABK Kapal Ikan China Diselundupkan, Diturunkan di Tengah Laut Lantas Dibawa Perahu Kecil

Beredar kabar jenazah Musnan (26) dan Syakban (22) diselundupkan dari tengah lauT ke Batam oleh perusahaan menggunakan boat kecil.

Editor: Ravianto
TribunBatam.id/Alamudin Hamapu
Polisi hadirkan dua orang tersangka penyelundupan mayat beserta sejumlah barang bukti berupa paspor dan uang jutaan rupiah. 

"Ini belum bisa kami simpulkan. Persoalan ini sekarang sedang ditangani oleh Polda Kepri, belum ada informasi terkait itu," ungkap Alhudri.

Terkait informasi yang beredar bahwa kedua warga Aceh ini terlibat perkelahian di atas kapal, Alhudri juga tidak mengetahuinya.

Alhudri melanjutkan bahwa dirinya sudah melaporkan hal tersebut kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.

Pemerintah Aceh kata Alhudri,  meminta perusahaan tersebut untuk menjamin semua hak-hak kedua almarhum.

"Karena keduanya bekerja legal, bukan illegal," pungkas Alhuhdri.

Penyebab meninggal dua warga Bireuen yang bekerja di kapal Cina, Musna (26) dan Syakban (22), masih menyisakan tanda tanya.

Seorang anggota keluarga yang menjemput ke Batam, Buni Amin, sempat bercerita tentang kedua saudaranya itu.

Keduanya bekerja di kapal penangkap ikan berbendera Cina, hingga kemudian mendapat kabar telah meninggal.

Buni Amin tidak ingat persis sejak kapan mereka bekerja di kapal Cina, namun ia perkirakan sejak sekitar 6 atau 7 bulan lalu.

Sejak saat itu, hanya sekali pihak keluarga mendapat kabar dari Musna.

“Saat itu Musna mengabari kalau dia sudah bekerja di kapal,” ungkap Buni Amin kepada Serambi, Minggu (16/8/2020).

Sejak komunikasi tersebut, pihak keluarga tak pernah lagi menerima kabar, dan tiba-tiba kabar menggejutkan itu datang di akhir Juli lalu. 

Pihak keluarga di Bireuen kemudian dihubungi oleh perusahaan agency agar berangkat ke Batam menjemput jenazah. Tiket pulang pergi ditanggung oleh pihak perusahaan.

“Kami bertiga berangkat ke Jakarta 28 Juli, dan kemudian ke Batam pada tanggal 9 Agustus,” sebut Buni Amin.

Ketibaan mereka di Batam beberapa hari sebelum terbongkarnya penyelundupan tiga jenazah ke kawasan tersebut pada 12 Agustus 2020.

Begitu tiba di rumah sakit, pihak keluarga langsung datang untuk melihat dan memeriksa kondisi jenazah, ternyata tidak ada tanda kekerasan.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved