Sungai Cileueur di Ciamis Dibendung untuk Upacara HUT ke-75 RI, Tubuh Peserta Basah tapi Khidmat

Masyarakat Gang Warga dan Lingkungan Janggala RW 05 Kelurahan Ciamis menggelar Upacara HUT ke-75 RI

Penulis: Andri M Dani | Editor: Ichsan
tribunjabar/andri m dani
Sungai Cileueur di Ciamis Dibendung untuk Upacara HUT ke-75 RI (b) 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andri M Dani

TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS – Masyarakat Gang Warga dan Lingkungan Janggala RW 05 Kelurahan Ciamis menggelar Upacara HUT ke-75 RI di genangan aliran Sungai Cileueur, Senin (17/8/2020).

Ruas aliran sungai yang berlokasi tak jauh dari Kantor Bupati Ciamis tersebut dibendung dengan susunan batu yang rapi dijadikan lapangan upacara.

Maklum upacara Kemerdekaan RI digelar di genangan air tentunya para peserta upacaranya pun harus berbasah-basah. Upacara yang disaksikan ratusan warga tersebut berlangsung khidmat.

Peserta dan pelaksana upacaranya adalah warga setempat dengan menggunakan baju seragam putih hitam. Terutama dikalangan anak-anak sekolah. Bertindak sebagai inspektur upacara,  Dadan Lesmana (30) yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang.

Kain Merah Putih Raksasa di Jembatan Sungai Leuwimunding, Terlihat Jelas dari Jalan Soreang-Ciwidey

Sungai Cileueur di Ciamis Dibendung untuk Upacara HUT ke-75 RI
Sungai Cileueur di Ciamis Dibendung untuk Upacara HUT ke-75 RI (tribunjabar/andri m dani)

“Tak hanya khidmat, saya sampai merinding menyaksikannya. Seumur hidup saya , ini baru pertama kali upacara bendera dilaksanakan di Sungai Cileueur,” ujar Ikin (60) warga Lingkungan Kedung Panjang 02 RW 01 Kelurahan Maleber yang sengaja menyaksikan upacara bendera unik tersebut. Kedung Panjang dan Janggala hanya dibatasi Sungai Cileueur.

Ikin berharap upacara bendera ini bisa rutin digelar setiap tahun  di Sungai Cileueur. “Tahun depan bisa gabung warga Janggala dan warga Kedung Panjang, biar upacaranya lebih ramai,” katanya.

Menurut Himawan dan Pidin , tokoh pemuda setempat yang bergabung dalam kelompok Pemuda Sawaruga Janggala, ide unik pelaksanaan upacara bendera di genangan Sungai Cieuleur ini memang murni dari kalangan pemuda.

Yang melaksanakannya juga pemuda mulai dari persiapan, pendanaan hingga pelaksanaan.

“Idenya memang dari pemuda untuk memeriahkan 17 Agustus, Alhamdulillah sambutan warga sungguh antusias,” ujar Himawan.

Juru Parkir Pun Ambil Sikap Sempurna, Hormati Detik-detik Proklamasi RI Tepat Pukul 10.17

Lokasi genangan aliran Sungai Cileueur yang berlokasi sekitar 300 meter dari Kantor Bupati Ciamis tersebut memang setiap tahun biasa digunakan warga untuk memeriahkan agustusan.

Dengan berbagai lomba yang diikuti anak-anak, biasanya ditutup dengan ngobeng (ngubyak-menangkap ikan dengan tangan kosong) di genangan air sungai Cileueur.

Untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti tiba-tiba muncul air besar (banjir dadakan) menurut Himawan, pihak panitia sudah punya kontak dengan warga Sadananya untuk memberikan perkembangan kondisi sungai Cileueur.

“Kalau di hulu ada hujan besar, kami tentu sudah dapat informasi sehingga jangan sampai terjadi malapetaka,” katanya.

Sungai Cileueur di Ciamis Dibendung untuk Upacara HUT ke-75 RI (c)
Sungai Cileueur di Ciamis Dibendung untuk Upacara HUT ke-75 RI (c) (tribunjabar/andri m dani)

Pelaksanaan upacara 17 Agustus yang unik di aliran Sungai Cileueur tersebut berlangsung layaknya upacara bendera resmi.

Ada komandan upacara, inspektur upacara, pengibar bendera, pembacaan Pancasila, teks proklamasi, teks pembukaan UUD 45 serta menyanyikan lagu Indonesia Raya, Lagu Kemerdekaan  dan mengheningkan cipta. Serta ditutup dengan doa.

Pada doa penutup upacara tersebut, warga berharap pandemi Covid-19 segera berlalu karena sudah berbulan-bulan warga merasakan dampaknya.

Saat detik-detik proklamasi pukul 10.17 ditandai dengan dentuman meriam bambu berkali-kali.

Banyak warga yang mendadak bersikap sempurna begitu serine berbunyi dan dentuman meriam bambu berdentum berkali-kali di  sisi Sungai Cileueur. Ada juga yang bersorak berteriak merdeka...merdeka.

Striker Persib Bandung Wander Luiz Segera Mendarat di Kota Kembang, Sudah Sampai Qatar

Usai upacara peserta upacara bukannya membubarkan diri tetapi malah bersiram-siram air. “Biasanya kami waktu kecil memanng suka mandi disini,” ujar Vina (15).

Kegiatan agustusan di Lingkungan Janggala tersebut dilanjutkan dengan ngubyak atau ngobeng ikan (menangkap ikan pakai tangan kosong) di aliran sungai Cileueur tersebut. Pada malam sebelumnya, warga Janggala menggelar pawai obor menyambut 17 Agustus.

“Mudah-mudahan ini bisa rutin digelar tipa tahun. Upacara bendera digelar di aliran Sungai Cileueur. Agar warga semakin peduli dengan lingkungan Sungai Cileueur dan selalu menjaga kebersihannya,” ujar Himawan 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved