Turki Sebut Uni Emirat Arab Munafik Karena Berdamai dengan Israel

UEA menjadi negara Arab ketiga yang menjalin hubungan penuh dengan Israel, setelah Mesir pada 1979 dan Yordania pada 1994

TURKI menyatakan bahwa sejarah tidak akan melupakan dan memaafkan “perilaku munafik” Uni Emirat Arab (UEA) yang berdamai dengan Israel. Menurut Reuters, UEA dan Israel menandatangani perjanjian damai, yang dinilai akan mengarah pada normalisasi hubungan diplomatik kedua negara.

Pada Jumat (14/8), Kementerian Luar Negeri Turki membenarkan bahwa rakyat dan pemerintahan Palestina bereaksi keras terhadap perjanjian tersebut. Hal tersebut akan mengubah tatanan politik Timur Tengah dari masalah Palestina hingga perang melawan Iran.

“Sejarah dan hati nurani masyarakat di kawasan itu tidak akan melupakan dan tidak pernah memaafkan perilaku munafik UEA,” kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan.

Kementerian Luar Negeri Turki menambahkan langkah tersebut merupakan bentuk pengkhianatan perjuangan Palestina demi kepentingan UEA yang sempit. Kementerian tersebut menambahkan UEA secara sepihak melangkahi Arab Peace Initiative yang diinisiasi oleh Liga Arab pada 2002.

“Sama sekali tidak dapat dipercaya bahwa deklarasi ini harus disajikan sebagai bentuk dukungan terhadap perjuangan Palestina," ujar Kementerian Luar Negeri Turki.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump membantu menengahi kesepakatan damai tersebut. Menurut Reuters, Turki memiliki hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Israel. Namun hubungan keduanya menegang selama bertahun-tahun. Pada 2010, pasukan komando Israel membunuh 10 aktivis Turki yang mencoba menembus blokade di Jalur Gaza.

UEA menjadi negara Arab ketiga yang menjalin hubungan penuh dengan Israel, setelah Mesir pada 1979 dan Yordania pada 1994.***

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved