Hitam Manis Lesung Pipi Menawan, Mantan SPG Bertubuh Aduhai Itu Kini Jualan Seblak di Pinggir Jalan
Anggi Kusumawati (28), seorang perempuan yang jualan seblak di Jalan Mayor Abdurrahman, Kabupaten Sumedang
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Anggi Kusumawati (28), seorang perempuan yang jualan seblak di Jalan Mayor Abdurrahman, Kabupaten Sumedang, menarik perhatian pengendara maupun pejalan kaki yang melintas di jalan sekitar pusat kota tersebut.
Pasalnya, mantan Sales Promotion Girl (SPG) jamu merk terkenal itu memilih banting setir menjadi pedagang seblak. Anggi berparas cantik, hitam manis, dan memiliki lesung pipi yang menawan. Ia pun kepada setiap pembeli yang datang ke tempat jualannya.
Saat pembeli datang, perempuan bertubuh aduhai itu tidak lupa menyapa dan tersenyum, kemudian dia menawarkan jenis seblak apa yang akan dibeli. Para pembeli itu, ada yang makan di tempat dan ada juga yang dibungkus.
Meski hanya berjualan menggunakan gerobak, perempuan yang memiliki satu orang anak ini barang dagangannya tetap diburu pembeli. Bahkan, dia juga sudah memiliki pelanggan tetap karena seblak yang ia jual itu rasanya sudah tak diragukan lagi.
• Putra Sulung Bu Risma Ingin Maju Jadi Wakil Wali Kota Surabaya, Mengaku Punya Basis Massa

Warga Gang Pancingan Aking, RT 2/2, Kelurahan Situ, Kecamatan Sumedang Utara ini, berjualan di dekat Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumedang dan Kantor Koramil Kota.
"Sebelum berjualan seblak, saya sempat bekerja sebagai SPG obat selama satu tahun, kemudian jualan ayam goreng, dan sekarang jualan seblak," ujar Anggi saat ditemui di Jalan Mayor Abdurrahman, Jumat (14/8/2020).
Ia mengatakan, berhenti menjadi SPG karena saat itu dia akan menikah, sehingga terpaksa harus keluar dari pekerjaannya. Sebab, saat itu peraturan dari perusahannya karyawan yang belum lama bekerja tidak boleh menikah.
"Setelah menikah saya berjualan, kalau suami bekerja di Jakarta di proyek. Jadi, daripada saya diam di rumah mending jualan bantu penghasilan suami," kata wanita lulusan SMA 24 Bandung ini.
Anggi mengungkapkan alasan berjualan seblak itu karena modal untuk membeli bahan-bahannya lebih murah jika dibandingkan dengan jualan ayam goreng.
• Preview Barcelona vs Bayern Muenchen di Perempat Final Liga Champions, Dini Hari Nanti
Selain itu, kata Anggi, hasil dari berjualan seblak itu omzetnya cukup menjanjikan dan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, apalagi ditambah penghasilan dari suaminya.
"Bahan-bahan seblak ini tidak terlalu mahal. Omzetnya juga lumayan bisa dapat Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu per hari," ucap Anggi.
Selain menjual seblak, Anggi juga berjualan kopi yang disimpan di dalam gerobak yang sama, sehingga pundi-pundi rupiah yang dia dapatkan pun bertambah dari hasil jualan kopi tersebut.
Anggi mengaku, berjualan seblak baru dua pekan dan kerap membawa anaknya. Tetapi, dia sudah dikenal banyak pembeli, terutama para pembeli di sekitar Kecamatan Sumedang Utara dan pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
"Biasanya saya jualan dari pukul 10.00 atau 11.00 sampai sore. Alhamdulillah selalu habis," katanya.
• Para Penggali Makam Korban Covid-19 di Jakarta Ternyata Belum Dapat Honor