Penyakit Chikungunya
Penderita Chikungunya di Desa Sukamulya Cianjur Ogah ke Rumah Sakit karena Khawatir Diisolasi
Mereka mengeluhkan demam panas disertai nyeri persendian tak bisa menggerakan kaki dan tangan dalam sehari semalam.
Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Warga sekampung di Cianjur diserang penyakit chikungunya.
Penuturan polos warga memilih untuk berobat ke bidan desa dan puskesmas karena takut diisolasi jika berobat ke rumah sakit.
Warga khawatir karena mereka menderita demam panas disangkutkan dengan penyakit covid-19.
Mereka mengeluhkan demam panas disertai nyeri persendian tak bisa menggerakan kaki dan tangan dalam sehari semalam.
Seorang korban warga Kampung Cilumping, Desa Sukamulya, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, H Yoyok (58), mengatakan ia sempat takut ke rumah sakit karena takut diisolasi.
"Takut diisolasi pa kalau ke rumah sakiy, alhamdulilah sekarang sudah agak mendingan," kata Yoyok ditemui di rumahnya, Kamis (13/8/2020) sore.
Yoyok mengatakan, memang badannya sempat meriang dan panas.
"Awal terjangkit penyakit pertamanya badan saya meriang, setelah itu demam panas selama semalam,"
Yoyok mengatakan, setelah demam selama dua hari dua malam ia berobat ke puskesmas.
"Pulang dari berobat panas hilang lalu timbul rasa kaku di setiap persendian tangan dan kaki," kata Yoyok.
Yoyok mengatakan, rasa nyeri di persendian diperparah dengan rasa lemas, mual, dan muntah.
"Makan satu sendok muntah lagi, setiap sendi itu kaku nggak bisa gerak. Terus kaki saya itu bengkak-bengkak bekas-bekasnya masih ada sedikit," kata Yoyok sambil memperlihatkan kedua kakinya yang bengkak.
Ia mengatakan, beberapa orang anggota keluarganya juga mengalami hal yang sama.
"Saya bersama anak-anak kena juga. Malah anak saya setelah panasnya reda keluarbbintik-bintik merah di semua bagian badannya," katanya.
Yoyok mengatakan, setelah ia sembuh sama anaknya giliran tetangga dan mertuanya yang mengalami rasa kaku seperti lumpuh.