VIDEO Cara Cerdas Penanganan Cedera Sendi dan Tulang bersama Eka Ramdani Bagian 3
Sebagai mantan pemain sepakbola Tim Nasional Indonesia, Eka Ramdani juga mengatakan terjadinya benturan dan cedera
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: yudix
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Atlet olahraga yang melibatkan aktivitas fisik seringkali mengalami cedera otot, sendi, dan tulang, saat latihan maupun saat ikut pertandingan.
Sebagai mantan pemain sepakbola Tim Nasional Indonesia, Eka Ramdani juga mengatakan terjadinya benturan dan cedera tentu menjadi hal yang tidak bisa dihindari.
Di acara coffee morning 'Cara Cerdas Penanganan Cedera Sendi dan Tulang' pada Selasa, (11/8/2020), Eka Ramdani membagikan pengalaman cedera yang dialaminya.
Eka mengatakan cedera tersebut dialaminya pada 2014 saat ia masih bergabung di Pelita Bandung Raya.
"Saya mendapat cedera ligamen anklenya putus. Saat itu nggak ada benturan, cuma ketika loncat ada tendangan bola keras. Disitu ankle nya nggak kuat dan keseleo sampai nggak bisa lari lagi," ujar Eka Ramdani.
Tragedi tersebut menjadi momen yang membuatnya sedih dan terparah dalam masa karirnya di sepak bola.
Proses penyembuhannya juga lama yaitu 8-12 bulan hingga ia tidak bisa bermain sepak bola dulu.
Sementara itu Dr Pradhana Wijayanta, dokter spesialis ortopedi & trauma logika RS EMC Tanggerang mengatakan ketika cedera maka otot bisa melibatkan 2 komponen yaitu jaringan lunak dan jaringan keras.
Ketika jaringan lunak seperti ligamen cedera makan dr Pradhana mengatakan nantinya akan berpengaruh pada fungsi daripada sendi atau cedera pada otot.
"Hal ini tentu akan menganggu mekanine anggota gerak lainnya. Jika proses pemulihannya dengan operasi memang nantinya anggota gerak tidak akan bisa kembali sempurna untuk digunakan," ucapnya.
Dr Pradhana menjelaskan dengan teknologi saat ini, hasil operasi bisa 60-70% sudah bisa kembali olahraga fisik tetapi tidak bisa menggantikan level aktivitas 100%.
Ketika seorang atlet mengalami hamstring dan diabaikan dan dianggap nanti juga akan sembuh sendiri, maka kata dokter Phradana akan mengalami sobekan otot.
"Bahayanya adalah dalam proses penyembuhannya akan ada jaringan parut seperti luka dan ada bekasnya.
Ketika otot sobek dan jaringan parut muncul lebih banyak maka akan mengurangi fleksibilitas sehingga otot akan mudah cedera lagi," ujarnya.
Ia juga mengingatkan ketika atlet cedera sebaiknya jangan dipaksa untuk kembali bermain keesokan harinya.
Hal ini justru akan membuat proses penyembuhan semakin lama dan dalam jangka panjang performa akan menurun dan menjadi masalah.
Jika Anda mengalami masalah ini, Kepala Dept Marketing dan Humas RS EMC Tanggerang, Ekha Sembiring mengatakan pengobatan dengan datang ke rumah sakit.
"Kami memiliki pengobatan lengkap dan adanya dokter handal spesialis. Selain itu RS EMC Tanggerang dilengkapi dengan penunjang medis mulai dari MRI, city scan, kamar operasi dan menangani kasus ortopedi," ujarnya.
Untuk proses pembiayaan, Ekha mengatakan tidak perlu khawatir akan biayanya karena menerima pembayaran dengan BPJS.
Menariknya lagi adalah bagi pasien yang datang dari luar kota, RS EMC Tanggerang memberikan fasilitas antar jemput gratis di bandara dan stasiun.
Penulis: Putri Puspita
Video Editor: Wahyudi Utomo
Video Editor: Wahyudi Utomo