Pengamat Nilai Pasangan Yena-Atep Bisa Jadi Kuda Hitam di Pilkada Kabupaten Bandung 2020
PDIP resmi mengusung pasangan Yena Iskandar Masoem-Atep sebagai calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Bandung
Penulis: Cipta Permana | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Cipta Permana
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - PDIP resmi mengusung pasangan Yena Iskandar Masoem-Atep sebagai calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Bandung, untuk Pilkada serentak 2020.
Kepastian tersebut, diumumkan langsung oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri melalui telekonference, Selasa (11/8/2020).
Analis Politik Universitas Telkom University, Dedi Kurnia Syah menilai, pasangan Yena-Atep berpeluang memberi kejutan dalam kontenstasi Pilkada 2020 yang digelar pada 9 Desember 2020.
Terlebih, tren politik pemilih di Bandung saat ini cenderung memilih sosok dibandingkan nama besar partai politik yang mengusung calon bupati dan wakil bupati, sehingga tidak ada persoalan meskipun nanti lawan yang akan dihadapi merupakan kalangan politisi maupun birokrat.
Akan tetapi, yang perlu diingat adalah tempat kontestasi keduanya memiliki potensi kekerabatan politik yang cukup kuat. Hal ini terlihat bagaimana keluarga petahana yang berkuasa cukup lama dan bergantian dalam satu dinasti.
"Meskipun latarbelakang dari kedua sosok ini merupakan pengusaha dan pemain bola, tapi bukan menjadi persoalan bagi masyarakat Kabupaten Bandung bila nanti memilih pasangan tersebut. Apalagi sosok orang nomor satu dan dua selalu dijabat oleh lingkaran keluarga dinasti petahana selama 20 tahun," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon. Selasa (11/8/2020).
• Daftar Mobil Bekas Terbaik Harga di Bawah Rp 100 Juta, Semuanya Mobil Keluaran Tahun 2000-an!
Dedi menuturkan, potensi pasangan Yena-Atep menjadi Kuda Hitam pun berpeluang terjadi, terutama melihat popularitas Atep sebagai mantan kapten sekaligus legenda Persib Bandung yang mampu mengantarkan tim sepakbola kebanggaan warga Jabar berjuluk Maung Bandung itu juara Liga Indonesia pada tahun 2014-2015, memiliki dampak psikologis bagi masyarakat Kabupaten Bandung.
"Dengan popularitas dan rekam jejak Atep sebagai atlet sepakbola profesional tim Persib Bandung, tentu miliki penggemar yang fanatik, apalagi Persib Bandung merupakan ikon dan kebanggaan bagi masyarakat Jawa Barat. Hal ini juga yang mungkin menjadi pertimbangan PDI Perjuangan untuk memberikan restu bagi calon wakil bupati itu mendampingi Yena Ma'soem. Sehingga bukan hal mustahil bagi keduanya, bila nanti mampu menghentikan jejak sejarah dinasti dan kekerabatan politik di Kabupaten Bandung," ucapnya.
Meski demikian, Dedi pun mengingatkan, bahwa tantangan paling besar bagi keduany adalah menghadapi pragmatisme pemilih, artinya mereka harus sanggup meyakinkan publik melalui visi dan misi untuk membangun Kabupaten Bandung selama lima tahun kedepan.
"Situasi pragmatis pemilih ini yang sebenarnya menjadi tantangan bagi Yena-Atep, karena mereka harus bertarung sangat keras dalam menghadapi kans pemilih dari keluarga petahana bupati atau petahana dari wakil bupati itu sendiri," ujar Dedi.
Ia menambahkan, terdapat harapan besar dari warga Kabupaten Bandung yang dititipkan terhadap sosok pemimpinnya kelak, yaitu memaksimalkan potensi daerah yang meliputi sektor pertanian, pariwisata dan industri.
• Anggota DPRD Ciamis Laporkan Anak Kandung ke Polisi, Gara-gara Unggahan di Facebook
Maka perbaikan birokrasi dan perhatian pemerintah dalam menunjang aspek tersebut menjadi poin lebih dalam merebut hati pemilih.
"Selain penanganan berbagai masalah kebencanaan yang kerap terjadi dan rutin dialami masyarakat di Kabupaten Bandung, tapi juga ada harapan besar lainnya yaitu, memaksimalkan potensi kedaerahan, semisal perbaikan akses transportasi dan kelayakan jalan di tingkat pedesaan guna menunjanv terjadinya peningkatan kesejahteraan masyarakat, menjadi nilai tambah untuk dapat memenangkan kontestasi Pilkada 2020," katanya.
Sebelumnya, Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar, Ono Surono mengatakan rekomendasi calon kepala daerah kepada pasangan Yena-Atep, sebagai calon bupati dan calon wakil bupati telah menempuh mekanisme kepartaian yang berlaku di tubuh partai berjuluk moncong putih tersebut.