KPU Kota Depok Patok 77,5 Persen Partisipasi Warga di Pilkada 2020, Pada 2015 Hanya 56,86 Persen

TRIBUNJABAR.ID, DEPOK- KPU Kota Depok menargetkan tingkat partisipasi pemilih mencapai 77,5 persen di Pilkada nanti.

"Saya kira target ini realistias untuk diraih walaupun di Pilkada sebelumnya hanya 56,86 persen," kata Ketua KPU Kota Depok, Nana Shobarna, Senin (10/8/2020).

Karena itu, pihaknya gencar menyoliasasikan Pilkada Depok, baik melalui tatap muka maupun lewat media sosial.

"Petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) datang ke rumah warga untuk mencocokkan data sekaligus mengajak warga Depok untuk menyalurkan aspirasi pada 9 Desember 2020," ujarnya.

Ia berharap camat, lurah, ketua RT/RW, dan tokoh masyarakat ikut membantu sosialisasi KPU tentang Pilkada pada 9 Desember mendatang. KPU Depok juga gencar melakukan sosialisasi di media sosial.

• PDIP Belum Rekomendasikan Pasangan Calon untuk Pilkada Indramayu

• Usung Sahrul Gunawan, Nasdem Sudah Cium Aroma Kemenangan di Pilkada Kabupaten Bandung

Menurut Nana, partisipasi masyarakat Kota Depok di Pilkada 2015 kecil lantaran dua penyebab utama.

Saat itu, ucapnya, warga yang sudah masuk daftar pemilih tetap (DPT) pindah rumah sebelum hari pencoblosan.

Alasan lain banyak warga Depok yang kerja saat hari pencoblosan sehingga tak ikut memilih.  Pilkada Depok menjadi ajang "pertarungan" dua calon petahana yang memutuskan berpisah.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris, maju kembali untuk mempertahankan jabatannya. Idris yang diusung PKS dipasangkan dengan kader PPP, Imam Budi Hartono (IBH).

Sang penantang adalah wakil Idrus selama periode 2015-2020, Pradi Supriatna. Wakil wali kota Depok ini diusung Gerindra. Pradi didampingi kader PDIP, Afifah Alia. (Dodi Hasanuddin)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Tingkatkan Partisipasi Pemilih di Pilkada Depok, KPU Kota Depok Gencarkan Serangan Udara dan Darat