Tidak Bisa Jadi Relawan, Jokowi Dijadwalkan Tinjau Pengujian Vaksin di Gedung Eyckman Besok

Presiden RI Joko Widodo berencana memantau pengujian vaksin Covid-19 di Gedung Eyckman, Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Unpad.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Giri
BIRO PERS/BIRO PERS
Presiden Joko Widodo akan memantau uji klinis vaksin Covid-19, besok. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Presiden RI Joko Widodo berencana memantau pengujian vaksin Covid-19 di Gedung Eyckman, Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad), Selasa (11/8/2020).

Di hari pertama pengujian ini, sebanyak 20 warga Bandung akan menjadi relawan uji klinis vaksin Covid-19 produksi Sinovac asal Tiongkok tersebut.

Manajer Lapangan Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Universitas Padjadjaran, Eddy Fadlyana, mengatakan, Presiden rencananya akan meninjau proses pengujian vaksin Covid-19 untuk memastikan semua prosesnya berjalan lancar.

"Ya, beliau datang, kalau dilihat dari jadwalnya jam 11.00 ke Eyckman. Pak Jokowi sama menteri-menterinya, rombongannya biasa datang," kata Eddy saat dihubungi, Senin (10/8/2020).

Eddy mengatakan, pihak Presiden meminta 20 relawan pertama yang akan mendapat vaksin tersebut adalah masyarakat umum, bukan pejabat atau publik figur lainnya.

"Justru subjeknya untuk yang awal-awal ini masyakarat biasa. Pak Jokowi enggak mau kalau ada pejabat-pejabat gitu. Jadi masyarakat yang biasa besok itu justru," katanya.

Menurut Eddy, Presiden dan para menterinya yang akan hadir besok ini tidak bisa mendaftar sebagai relawan atau mendapatkan vaksin lebih dulu karena memang tinggal di luar Bandung.

"Tidak mungkin daftar, kan, di Jakarta. Ini hanya untuk sekitaran Bandung," kata Eddy.

Eddy mengatakan, para relawan ini harus berdomisili dari Bandung Raya supaya memudahkan pemeriksaan dan kunjungan ke salah satu dari enam tempat pengujian yang hanya ada di Kota Bandung. Selama pengujian, relawan diwajibkan mengunjungi tempat pengujiannya kembali selama lima kali.

"Dijadwalkan, Pak Jokowi besok hanya memantau imunisasi di Eyckman. Ke Bio Farma dulu, jam 11.00 baru ke Eyckman," katanya.

Uji klinis vaksin Covid-19 siap dilakukan di enam tempat di Kota Bandung mulai 11 Agustus 2020. Uji klinis ini didahului dengan simulasi di Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Kota Bandung, Kamis (6/8/2020).

Simulasi uji klinis ini digelar untuk menggambarkan alur pemberian vaksin dan penjadwalan lima kali kunjungan relawan vaksin buatan Sinovac asal Tiongkok tersebut. Total relawan yang akan menjalani uji klinis ini mencapai 1.620 orang.

Dokter di Laboratorium Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19, Sunaryati Sudigdoadi, mengatakan, pada uji klinis yang segera dilakukan ini. Subjek vaksin atau relawan akan melakukan lima sampai enam kali kunjungan ke tempat penyuntikan vaksin dan pemeriksaan yang terbagi ke enam lokasi.

Enam site penelitian atau tempat pelaksanaan pengujian tersebut, yakni di Rumah Sakit Pendidikan Unpad di Sukajadi, Balai Kesehatan Unpad di Dipati Ukur, kemudian empat puskesmas di Kota Bandung yakni di Puskesmas Garuda, Puskesmas Dago, Puskesmas Sukapakir, dan Puskesmas Ciumbuleuit.

Perempuan yang akrab disapa Dokter Titi ini mengatakan, tahapan pertama dimulai dari V0 atau konsultasi relawan dengan dokternya, saat relawan belum menerima vaksin. Pada tahap ini, relawan akan diberikan informasi oleh dokter mengenai tujuan, ketentuan, syarat, dan berbagai informasi lain mengenai vaksin ini. Bila disetujui, akan dilanjutkan dengan penandatangan surat pernyataan kesediaan.

"V0 atau visit 0, relawan diberikan persyaratan lalu dita datangani. Jika subjek bersedia, baru ke pemeriksaan fisik, tinggi dan berat badan, pemeriksaan fisik lain seperti paru dan jantung. Kemudian nanti dilakukan swab diambil dari nasofaring lanjut ke tes PCR. Setelah keluar hasilnya, jika positif akan jadi exclude dan tidak akan dimasukkan ke pengetesan lanjutan tapi diminta lanjut pengobatan di puskesmas, kalau negatif ya masuk visit 1 untuk nantinya ikut vaksinasi," katanya dalam simulasi tersebut, Kamis (6/8/2020).

Relawan yang lolos, katanya, akan disuntik vaksin pada saat V1. Dalam visit pertama ini relawan yang telah disuntik akan diminta menunggu untuk meninjau reaksi vaksin selama 40 menit. Jika observasi selesai, kemudian tidak ada gejala, relawan diperbolehkan pulang.

Setelah itu, relawan akan diminta untuk datang kembali dua minggu setelah diberi suntik vaksin pertama. Pada visit 2 atau v2, relawan akan diberikan vaksin yang kedua, tentunya setelah melewati pemeriksaan fisik terlebih dahulu kembali.

Selanjutnya, relawan ini akan mengunjungi kembali lokasi tempat pemberian vaksinnya sampai tiga kali lagi. Karenanya, relawan disyaratkan tinggal di Bandung supaya dekat dengan lokasi layanan. Sisanya, relawan pun dapat berkomunikasi dengan dokter melalui ponsel untuk memantau keluhan atau gangguan kesehatan selama pemberian vaksin.

"Jika ada reaksi apa pun, jadi pegal atau apa, bisa melaporkan kepada petugas. Mungkin orang punya kekebalan pas pertama tapi dalam perjalanan ada gejala-gejala muncul, pilek, batuk, sakit tenggorokan, seperti gejala Covid-19, misalkan, harus melapor ke site atau lokasi dia diberi vaksin, pada subjek akan kita lakukan swab lagi, gejala Covid-19 atau bukan, kalau Covid-19 harus istirahat dulu," katanya.

Dalam simulasi tersebut ada enam bilik yang menjabarkan enam kunjungan atau pemeriksaan relawan. Mulai dari ruang observasi 30 menit, ruang vaksinasi, ruang pemeriksaan fisik, ruang pengukuran antropometri, pengambilan sampel darah, dan swab nasofaring.

Ditargetkan hasil uji klinis ini akan terlihat pada awal 2021. Bila hasilnya baik, vaksin Covid-19 ini akan diproduksi oleh Bio Farma dengan pengawasan dari BBPOM.

Ketua Tim Riset Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Prof Dr Kusnandi Rusmil, mengatakan uji coba klinis vaksin Covid-19 yang memasuki fase ketiga ini bertujuan untuk memastikan bahwa vaksin ini aman digunakan oleh semua orang dan mempunyai efek yang diharapkan yakni membantu imunitas. Sedangkan pengujian fase pertama dan kedua sudah dilakukan di negeri asalnya di Tiongkok.

Sebanyak 1.620 warga Bandung Raya dalam hal ini akan direkrut untuk menjadi sukarelawan uji klinis vaksin Covid-19 yang dilakukan oleh tim riset Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran bersama Bio Farma dan Sinovac Biotech dari Tiongkok ini.

Sebanyak 1.620 relawan atau subjek uji vaksin Covid-19 ini tak perlu melakukan karantina atau isolasi dalam masa pemantauan klinis, karena vaksin ini sudah melalui uji di fase 1 dan 2 dan dinyatakan aman, walaupun terdapat dampak akibat vaksin berupa rasa pegal atau sakit sesaat di area yang disuntik.

Terkait efek samping vaksin dari Sinovac Biotech itu, katanya, memang sejumlah subjek di antaranya ada yang mengalami diare, demam, atau pnemunoia. Namun setelah ditelusuri, gejala tersebut tidak berkaitan dengan pemberian vaksin.

Manajer Lapangan Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Universitas Padjadjaran, Eddy Fadlyana, mengatakan Unpad diberi kepercayaan melakukan uji klinis karena sudah mempunyai pengalaman dan berkiprah di bidang vaksin lebih dari 20 tahun. Penelitian ini pun akan dilaksanakan di Kota Bandung dan akan melibatkan warga Bandung Raya.

"Sesuai dengan protokol, jumlah subjek adalah 1.620 orang yang berusia antara 18 sampai 59 tahun. Ini usia produktif. Dengan subjek sebanyak 1.620 orang, penelitian ini akan dilakukan di kota Bandung," kata Eddy di Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Kota Bandung, Rabu (22/7/2020). (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved