117 SMA/SMK di Garut Siap Belajar Tatap Muka di Sekolah
Sekolah yang akan membuka tatap muka harus memenuhi sejumlah persyaratan. Mulai dari sarana cuci tangan, jaga jarak antarsiswa, hingga pengukur suhu
Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Adityas Annas Azhari
Laporan artawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana
TRIBUNJABAR.ID,GARUT - Seratusan lebih SMA dan SMK sederajat di Kabupaten Garut akan memulai sekolah tatap muka pada Selasa, 18 Agustus. Lokasi sekolah yang akan dibuka menunggu keputusan dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Garut.
Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah XI Garut, Asep Sudarsono, mengatakan, sudah melakukan sosialisasi dan verifikasi kepada sekolah yang ingin melaksanakan tatap muka. Berdasarkan keputusan dari gugus tugas pusat, sekolah di zona kuning juga boleh mengusulkan tatap muka.
"Tapi ada syaratnya kalau mau buka tatap muka. Hari ini tim dari pengawas dan tenaga kesehatan juga mulai melakukan verifikasi ke sekolah-sekolah," ucap Asep kepada Tribun Jabar, Senin (10/8/2020).
Dari data hingga kemarin, ada 85 SMK dan 32 SMA yang siap melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka. Jumlah itu terus bertambah karena banyak yang mengajukan.
"Total SMA (negeri dan swasta) itu berjumlah 127 dan SMK (negeri dan swasta) ada 181. Walau mereka menyatakan siap, belum tentu disetujui. Bergantung dari gugus tugas hasilnya," katanya.
Sekolah yang akan membuka tatap muka, ujarnya, harus memenuhi sejumlah persyaratan. Mulai dari sarana tempat cuci tangan, jaga jarak antarsiswa, hingga pengukuran suhu tubuh.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman, mengatakan, sekolah yang belajar tatap muka harus mengantongi izin dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19. Meski provinsi sudah memberi izin, tetap harus ada evaluasi langsung dari gugus tugas.
Saat sekolah kembali dibuka, orang tua tetap mempunyai hak mengizinkan atau tidak anaknya belajar tatap muka.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/wakil-bupati-garut-helmi-budiman.jpg)