Dedi Mulyadi Nilai Kepsek Tahan Ijazah Siswa Cuma Bikin Pusing, Aniaya Hambat Masa Depan Siswa

Anggota DPR RI Dedi Mulyadi menilai kepala sekolah (Kepsek) yang menahan ijazah siswanya karena alasan siswa tersebut

Penulis: Ichsan | Editor: Ichsan
istimewa
Dedi Mulyadi, saat diwawancarai wartawan 

TRIBUNJABAR.ID - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi menilai kepala sekolah (Kepsek) yang menahan ijazah siswanya karena alasan siswa tersebut menunggak biaya sekolah, cuma membuat pusing saja.

"Apa untungnya menahan ijazah siswa, selembar ijazah mah disimpan juga gak akan beranak, gak akan berbunga. Tapi yang pasti sangat memusingkan dan merugikan siswa dan keluarganya," kata Dedi Mulyadi, melalui ponselnya, Jumat (7/8/2020).

Dedi Mulyadi sangat geram dengan kasus ini karena ia menemukan langsung siswa satu SMK swasta yang ijazahnya ditahan selama dua tahun hanya karena menunggak biaya sekolah.

Siswa itu yakni Muhammad Anggi Afrizal kemudian dibantu oleh Dedi Mulyadi melunasi tunggakan biaya sekolahnya senilai Rp 7.500.020 hingga akhirnya ijazahnya bisa ditebus. 

Profil dan Fakta Menarik Henhen Herdiana, Bek Sayap Persib Bandung

Kasus ini pun kemudian jadi viral setelah videonya diunggah ke akun media sosial Kang Dedi Mulyadi.

Menurut Dedi, penahanan ijazah itu sangat merugikan siswa yang bersangkutan. Mau meneruskan sekolah maupun mau melamar kerja pun jadi susah.

"Ini penganiayaan secara psikis. Ini sangat berbahaya bagi masa depan anak-anak kita. Cuma karena masalah uang, akibatnya merugikan masa depan mereka," kata Dedi.

Dedi meyakini di Indonesia ini tak hanya satu kasus seperti ini, dipastikan banyak terjadi ijazah siswa yang ditahan gara-gara soal uang.

Dedi berharap kasus seperti ini tidak terjadi lagi. Ijazah itu hak siswa yang telah menempuh pendidikan di sekolah yang berangkutan.

"Kalau pun ada masalah keuangan, itu kan tinggal dibicarakan dengan orangtuanya. Buat saja perjanjian kan bisa, jangan justru merugikan siswanya, kasihan," kata Dedi.

Baru 20 Persen Sekolah di Zona Hijau di Jabar yang Siap Gelar KBM Tatap Muka

Dedi Mulyadi bersama Anggi dan ibunya di rumahnya
Dedi Mulyadi bersama Anggi dan ibunya di rumahnya (istimewa)

Tunggak Biaya Sekolah, Ijazah Ditahan 2 Tahun, Penjual Bendera Itu Kini Lega Dibantu Dedi Mulyadi

Saat menepi di satu SPBU, anggota DPR RI Dedi Mulyadi ditawari pernak-pernik bendera merah putih oleh seorang penjual bendera asongan.

Saat mendekat, penjual bendera itu pun ditanyai oleh Dedi Mulyadi. Hingga akhirnya diketahui dia adalah lulusan satu SMK swasta dua tahun lalu.

Dedi pun mengajaknya naik ke mobil dan perbincangan pun dilanjutkan. Nama penjual bendera itu adalah Muhammad Anggi Afrizal.

Anggi anak pertama dari empat bersaudara. Ayahnya kuli bangunan dan ibunya penjual popcorn atau makanan ringan terbuat dari jagung.

Namun bukan itu yang membuat Dedi Mulyadi kaget. Dalam perbincangan itu terungkap, meski sudah dua tahun lulus SMK, Anggi ternyata belum menerima ijazah.

Sudah dua tahun ini ijazahnya ditahan oleh pihak sekolah karena Anggi menunggak biaya sekolah.

tribunnews
Anggi menawari pernak-pernik bendera mera putih ke Dedi Mulyadi (istimewa)

Dedi pun menemui keluarga Anggi di rumahnya. Di hadapan keluarga sederhana ini Dedi menyatakan siap membayar tunggakan sekolah Anggi agar ijazahnya bisa ditebus.

Kontan Anggi, ibu, dan adik-adiknya pun menangis. Sang ibu yang bercucuran air mata pun mengucapkan banyak terima kasih kepada Dedi Mulyadi dan mendoakan yang terbaik untuk mantan Bupati Purwakarta itu.

Saat itu juga Dedi mengajak Anggi ke bekas sekolahnya itu. Di sini diketahui tunggakan biaya sekolah Anggi mencapai Rp 7.500.020.

Tunggakan sebesar itu merupakan akumulasi biaya sekolah dari kelas 1 hingga kelas 3.

Saat itu juga tunggakan biaya sekolah Anggi itu dibayar lunas oleh Dedi Mulyadi dan ijazahnya pun kini sudah bisa diambil. Tidak ditahan lagi.

tribunnews
Dedi Mulyadi saat membayar lunas tunggakan biaya sekolah Anggi untuk menebus ijazahnya yang ditahan (istimewa)

Video pertemuan Dedi Mulyadi dengan Anggi dan keluarganya hingga akhirnya ijazah yang ditahan itu bisa ditebus diunggah ke akun media sosial dan channel youtube Kang Dedi Mulyadi.

Unggahan ini banyak direspon positif oleh warganet. Banyak pula yang menyayangkan mengapa pihak sekolah menahan ijazah siswa hingga dua tahun hanya karena urusan uang.


Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved