Menyusuri Jejak Sejarah, Gedung Radio di Cililin Bandung Barat Akan Menjadi Pabrik Minyak Curah
Gedung Radio peninggalan zaman penjajahan Belanda itu kini hanya tinggal kenangan dan menjadi obrolan bagi masyarakat sekitar.
Penulis: Syarif Pulloh Anwari | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Pulloh Anwari
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gedung Radio terletak di Kampung Radio, RT 01/01, Desa Cililin, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, merupakan salah satu bangunan tua bersejarah. Dulunya merupakan kantor radio.
Gedung Radio peninggalan zaman penjajahan Belanda itu kini hanya tinggal kenangan dan menjadi obrolan bagi masyarakat sekitar.
Di lokasi, terdapat dua bangunan yang dulu merupakan tempat mengabarkan informasi melalui radio.
Namun hanya satu bangunan yang masih terlihat utuh. Satu bangunan lainnya sudah tak terurus dan dijadikan kandang ayam.
Bangunan yang memiliki ketinggian sekitar 10 meter panjang 20 meter dan lebar 12 meter tersebut merupakan tempat penyimpanan peralatan radio pada masa penjajahan Belanda.
Dinding bangunan bukan dibuat menggunakan batu bata seperti bangunan lainnya. Namun bangunan itu dibuat dari batuan alam yang menjadikan sisi unik dinding tersebut.
Ornamen setiap jendela dan pintu masuk depan belakang terlihat berarsitektur khas Belanda.
Bangunan itu yang dulu ditempati oleh penjajahan Belanda merupakan bangunan telekomunikasi untuk mengabarkan sebuah informasi ke negara-negara di Eropa.
Diperkirakan keberadaan gedung ini sudah ada sejak tahun 1916 yang dulunya bernama Gedung Teleponken.
Pada tahun 1924, Telepoonken berubah nama menjadi Radio Nirom atau Nederland Indishe Radio Ommelanden.
Tribun menelusuri jejak sejarah gedung itu dari warga asli di sana.
Uu Subardah (80) menceritakan, Gedung Radio sudah ada sejak dia dilahirkan.
Dia menceritakan pada zaman dulu, sewaktu dia masih kecil, seorang Westerling sempat pernah menduduki wilayah Cililin sebelum melakukan pemberontakan ke Cimahi dan Kota Bandung.
"Dulu kan di wilayah sini merupakan markas Belanda, salah satunya peninggalannya adalah Gedung Radio itu," ungkap Uu, Kamis (6/8/2020).
• Bandara Husein Sastranegara Buka Rute Pesawat Bermesin Jet, Pelaku Usaha Wisata Sambut Baik
Uu mengatakan, orangtuanya dan teman-temannya yang sudah meninggal sempat menceritakan setelah Indonesia merdeka tahun 1945, bekas peninggalan Belanda ini pun langsung otomatis ditempati oleh tentara-tentara Indonesia yang hingga kini menjadi tangsi militer di Cililin.
Uu menuturkan kebaraan sekolah SMAN 1 Cililin itu dulunya merupakan bangunan tua dan hanya ada beberapa yang masih dipertahankan.
"Ada sebagian gedung sekolah itu, bangunannya zaman Belanda, hingga sekarang masih dipertahankan," katanya.
• Puluhan Knalpot Bising Diamankan Polisi di Sukabumi, Demi Ciptakan Kamtibcarlantas
Uu menjelaskan, Gedung Radio sudah beberapa kali diahlifungsikan. Sempat menjadi pabrik tahu.
Kini, kata Uu, bangunan itu akan dijadikan sebagai pabrik tempat pembuatan minyak curah.
"Ya, ini bakal dijadikan pabrik minyak curah. Bapak sebagai RT di sini, itu hal positif karena bangunannya jadi bersih, " ucapnya.
• KPAI: Sekolah Harus Menjadi Sektor Terakhir yang Direlaksasi, Kesehatan Siswa Harus Prioritas Utama
Namun Uu mengatakan, sebaiknya bangunan ini dirawat dan dijaga kelestariannya saat sudah beroperasi.
"Ya, kan ini menjadi sejarah bagi warga sini. Kelak tempat ini jadi saksi bisu perjalanan bangsa Indonesia, dan bisa dijadikan sebagai situs bersejarah yang harus dilestarikan," katanya. (*)