Kontennya dengan Hadi Pranoto Viral, Kini Anji Dipolisikan, Postingannya di IG Mencuri Perhatian
Setelah konten obat Covid-19 Hadi Pranoto viral, musisi sekaligus Youtuber Anji dipolisikan oleh Cyber Indonesia.
TRIBUNJABAR.ID - Setelah konten obat Covid-19 Hadi Pranoto viral, musisi sekaligus Youtuber Anji dipolisikan oleh Cyber Indonesia.
Ia dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada Senin (3/8/2020) sore. Laporan tersebut bernomor LP/4538/VIII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ.
Dalam konten Youtube-nya, Anji mewawancara Hadi Pranoto yang mengklaim menemukan obat Covid-19 yang ia sebut dengan cairan antibodi Covid-19.
Mengutip Kompas TV, Ketua Umum Cyber Indonesia, Muannas Alaidid mengatakan, laporan itu berkaitan dengan dugaan tindak pidana menyebarkan berita bohong oleh akun channel Youtube milik Anji.
Menanggapi semakin maraknya konten-konten sensitif yang asal dilepas oleh para influencer, Mafindio ikut angkat bicara.
"Influencer harus bertanggung jawab atas informasi yang disampaikannya, mengingat mereka saat ini menjadi bagian dari agen penyampai informasi.
Untuk tanggung jawab content creator termasuk di antaranya Youtuber, ini sebenarnya bagian dari etika berinternet ya, setiap konten yang disebarkan ke ruang publik, maka ia harus siap bertanggungjawab.
Dan saat ini memang regulasi yang ada langsung terkait dengan UU ITE, KUHP maupun UU no 1 tahun 1946," ujar Ketua Mafindo, Septiaji Eko Nugroho kepada Kompas.TV saat dihubungi melalui Whatsapp, Selasa (8/4/2020).
Terkait konten obat Covid-19 yang terlanjur dilihat masyarakat, Anji bertemu dengan dokter Tirta dan dokter lainnya.
Mereka berdiskusi di Gunung Puntang. Hal tersebut terlihat dari postingan Anji di Instagram.
Materi yang didiskusikan seputar jurnal ilmiah tentang tahapan sebuha temuan bisa menjadi obat.
"Hari ini saya bertemu dengan @dr.tirta , @dr.widihadian & @dr.fajriaddai . Dr. Tirta membawa nasihat untuk saya dari Kepala BNPB, Pak Doni Monardo, tentang hal yang terjadi beberapa hari belakangan. Sementara Dr. Widi dan Dr. Fajri sharing mengenai jurnal ilmiah, tentang tahapan sebuah temuan bisa menjadi obat
Saya mengajak Tirta untuk diskusi di Gunung Puntang, karena saya sedang ada acara Bebersih Puntang bersama komunitas Pecinta Alam. Acaranya sendiri sudah direncanakan sejak jauh hari.
Maaf atas kegaduhan yg terjadi. Hasil pertemuan akan segera saya post," tulisnya, Selasa (4/8/2020).
Bukan Dokter atau Profesor