320 Kontak Erat Pegawai Gedung Sate yang Positif Covid-19 Sudah Jalani Tes, Kebanyakan Rekan Kerja

Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah melakukan pengetesan lewat swab test terhadap sekitar 320 kontak erat pegawai Gedung Sate.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Giri
tribunjabar/ery chandra
Sekuriti berjaga di pintu masuk Gedung Sate. Pelacakan terhadap kontak erat 40 orang yang terkonfirmasih positif Covid-19 di Gedung Sate terus dilakukan dan dilakukan pengetesan. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah melakukan pengetesan lewat swab test terhadap sekitar 320 kontak erat pegawai Gedung Sate. Mereka adalah kontak erat dari 40 pegawai Gedung Sate, baik PNS maupun non-PNS, yang dinyatakan positif Covid-19.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja, mengatakan, totalnya terdapat sekitar 800 orang kontak erat dari 40 pegawai Gedung Sate yang positif tersebut yang akan dites. Mereka kebanyakan berasal dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kota Cimahi.

"Mungkin sampai saat ini bisa sekitar 40 persenan (dari 800 kontak erat) yang sudah dites. Ini akan kami teruskan, hasilnya masih menunggu," kata Setiawan di Markas Kodam III Siliwangi, Senin (3/8/2020).

Setiawan mengatakan, kontak erat pegawainya yang positif ini kebanyakan adalah rekan kerja dan keluarganya. Rekan kerja pegawainya yang positif selama ini mendapat prioritas karena bertemu sekitar tujuh jam sehari bersama pasien positif.

"Termasuk saya lah. Saya, satu sekpri saya kena. Jadi saya mau tidak mau lakukan tes dari Rabu kemarin. Saya sudah dites. Karena saya sering mobile begini jadi didahulukan hasilnya, dan saya dinyatakan negatif, alhamdulillah. Tapi saya mau tes lagi nanti," katanya.

Setiawan mengatakan, dari 1.265 pegawai di Gedung Sate yang menjalani tes swab, yang terpapar positif totalnya berjumlah 40 orang. Kemudian 17 di antaranya masuk karantina Kompleks Kantor BPSDM Jabar di Kota Cimahi.

"Mayoritas dan sisanya karantina mandiri di rumahnya masing-masing, dan kebetulan memang semua yang terpapar ini mayoritas adalah OTG (orang tanpa gejala), jadi tanpa bergejala, itu yang kami waspadai," katanya.

"Kemudian contact tracing dilakukan dan dilakukan swab test, namun hasilnya belum keluar. Tapi semua sudah terdaftar dan semua telah dilakukan isolasi mandiri," katanya.

Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat terus melakukan pelacakan dan pemeriksaan melalui swab test kepada kontak erat 40 pegawai Gedung Sate yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat, Daud Achmad, mengatakan pelacakan dan pengetesan dilakukan di antaranya di daerah asal pegawai terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut, yakni Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, dan sejumlah daerah lainnya di Jabar. Pengetesan pun bekerja sama dengan pemerintah kota dan kabupaten setempat.

"Kami sudah koordinasi dengan semua kota kabupaten. Untuk yang di Kota Bandung, kelihatannya langsung ditangani provinsi dulu," kata Daud melalui ponsel, Minggu (2/8/2020).

Rata-rata tes yang akan dilakukan terhadap kepada kontak erat masing-masing pegawai positif Covid-19, ujarnya, adalah 20 orang. Dengan demikian diperkirakan, akan ada 800 orang yang akan dites melalui metode polymerase chain reaction (PCR) tersebut.

"Tracing dan pengetesan sudah kami mulai setelah ada yang dinyatakan positif Covid-19. Tapi, semua masih proses karena ini harus dilakukan cepat, dan belum ada report," kata Daud.

Daud mengatakan, sampai saat ini temuan pasien positif Covid-19 di Jawa Barat belum menunjukkan pola penyebaran dari sumber yang sama. Dengan demikian, katanya, temuan ini belum bisa disebut sebuah klaster.

Biasanya hingga 3 Minggu, Indramayu Kini Sudah Bisa Cek Sampel Swab 300 Orang Per Hari

"Belum bisa disebut klaster, ya. Untuk bisa menjelaskannya, masih perlu analisis lebih dalam," katanya.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengatakan temuan 40 pegawai Gedung Sate yang positif Covid-19 adalah salah satu hasil tracing atau pelacakan masif selama dua pekan ini.

Gubernur yang akrab disapa Emil ini pun menyatakan kewaspadaan terhadap Covid-19 harus diberlakukan di manapun.

Selama dua minggu ini dia memberikan arahan kepada semua lapisan gugus tugas percepatan penanggulangan Covid-19, baik di tingkat provinsi atau kabupaten kota agar agresif melakuman testing di kantor-kantor pemerintahan, lembaga pemasyarakatan, dan pusat-pusat industri di wilayah Jawa Barat.

Kiper Persija Jakarta Marah karena Namanya Tak Masuk dalam Daftar Panggil Timnas Senior

Target pengetesan yang tengah dikejar, katanya, sebanyak 50 ribu tes per minggu. Hal tersebut sesuai dengan arahan pemerintah pusat dan WHO.

"Hasilnya beberapa kantor pemerintahan, industri, kantor kedinasan, dan juga Gedung Sate, ditemukan keterpaparan Covid-19 kepada staf kedinasan," katanya dalam akun instagramnya, Minggu (2/8).

Emil mengatakan, dari temuan pegawai yang positif tersebut, hampir seluruhnya OTG atau orang tanpa gejala, sehingga mereka cukup dikarantina 14 hari di rumah secara mandiri. Contact tracing pun terus dilakukan untuk memastikan persebaran bisa dihentikan.

"Sesuai prosedur, maka beberapa kantor kedinasan termasuk Gedung Sate akan melaksanakan work from home selama 14 hari," katanya.

Emil mengimbau masyarakat untuk saling menjaga diri. Kemana pun pergi dan dengan siapapun berinteraksi, warga harus betul-betul memperhatikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat sekaligus Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja, mengatakan 40 pegawai Gedung Sate yang terkonfirmasi positif Covid-19 melalui uji usap (swab test) metode PCR, telah difasilitasi isolasi mandiri.

Pernyataan Setiawan tersebut mengonfirmasi kabar yang beredar di masyarakat. Hasil temuan 40 kasus positif itu didapat dari tes yang digelar Gugus Tugas Jabar di Gedung Sate pada 27-29 Juli 2020, terhadap PNS, non-PNS, dan para karyawan lain, mulai dari petugas kebersihan hingga keamanan.

"Betul, di Gedung Sate telah ada yang terkonfirmasi positif (Covid-19) sebanyak 40 orang dan tersebar di beberapa biro. Empat puluh orang terkonfirmasi positif ini terdiri dari 17 orang PNS dan 23 orang non-PNS. Bicara non-PNS, artinya bahwa ini supporting staff mulai dari pengamanan, cleaning service, dan lainnya," katanya di Gedung Sate, Kamis (30/7).

Minta Maaf soal Kegaduhan, Artis Ike Muti Klarifikasi tentang Proyek yang Haruskan Hapus Foto Jokowi

Setiawan mengatakan Pemerintah Daerah Provinsi Jabar menyesuaikan sistem kerja di lingkungan Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jabar yang berdinas di Gedung Sate. Hal itu, menjadi upaya peningkatan kewaspadaan terhadap penularan Covid-19 di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB), terutama merujuk temuan kasus terkonfirmasi positif di Gedung Sate.

Adapun berdasarkan Surat Edaran Sekretaris Daerah Jabar Nomor: 800/117/UM tentang Penyesuaian Sistem Kerja bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Jabar, penyesuaian sistem kerja yang dimaksud yakni seluruh PNS dan non-PNS bekerja dari rumah alias work from home (WFH) mulai Kamis, 30 Juli 2020, hingga Jumat, 14 Agustus 2020.

"Hari ini memang keluar surat edaran sekda bahwa kami semua bekerja dari rumah dan juga dilakukan disinfeksi terhadap ruangan-ruangan di Gedung Sate," kata Setiawan.

Dokter Tompi Minta Hadi Pranoto Buktikan Klaim Temukan Obat Covid-19 Saat Diwawancarai Anji

Sebagai garda terdepan roda pemerintahan di Jabar, Setda Jabar selama ini telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Meski begitu, Setiawan tak menampik bahwa kasus positif Covid-19 di Gedung Sate menjadi pelajaran bagi pihaknya untuk terus meningkatkan kedisiplinan penerapan protokol kesehatan terutama di ruang tertutup.

"Gedung Sate ini tempat kerja yang telah memberlakukan secara ketat, hanya 50 persen boleh diisi atau didatangi, lalu juga di luar gedung saat masuk ada disinfeksi untuk mobil atau motor, termasuk juga hand sanitizer dan tempat cuci tangan, dalam tanda kutip saja masih kecolongan (kasus positif Covid-19)," ujar Setiawan. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved