Klaim Hadi Pranoto soal Obat Covid-19, Pengakuan Via Vallen hingga Netizen Pertanyakan Bukti Riset

Youtube yang dikelola oleh Anji mantan personel Drive itu menampilkan Hadi Pranoto sebagai narasumber yang membahas soal obat Covid-19.

Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Ichsan
Instagram
Hadi Pranoto dan Anji 

Obat tersebut harus terjamin aman dan tidak menimbulkan efek samping bahkan kematian.

Tak hanya itu, obat itu juga harus melalui riset yang menyatakan bahwa obat tersebut berkhasiat.

Bila langsung dicoba kepada masyarakat, bisa jadi kesembuhan pasien bukan secara langsung berasal dari obat yang dikonsumsi melainkan faktor lainnya.

Sejumlah netizen mempertanyakan kebenaran soal obat yang diklaim Hadi Pranoto.

@iogh***: Wow saya yang seorang dokter malah senang sekali mendengar kabar ini, mohon maaf. Izin bertanya , apakah ada jurnal atau evidence based medicinenya? Minimal bukti secara penelitian dan teori? Karena kalo ga ada sama aja kaya ngobatin orang pake jamu, herbal aman, tiba2 sakitnya makin parah atau malah efek samping berbahaya. ^_^ terimakasih banyak

@sarwa****: Boleh dicantumkan paper beliau Manji?

@bango****: Bang tanpa mengurangi rasa hormat saya kpd beliau ,Tolong di beri info biografinya Bang Anji banyak yg nyarik soalnya , tentang biografi beliau , dn jurnal risetnya , soalnya ad bbrp dokter yg nyarik juga ga ketemu soal data pak prof pranoto ini ??

Ada pula yang menyinggung soal acara yang mengundang Rhoma Irama pada beberapa waktu lalu.

@salri****: hadi Pranoto bukannya yang ngundang roma irama yang viral bulan lalu?

@melangka****: Bapak ini kan yang ada dihajatan bogor, yang bang rhoma itama itu

(Tribun Jabar)

Masyarakat jangan asal percaya klaim

Ahli biologi molekuler independen, Ahmad Utomo, menyebutkan bahwa salah satu masalah mendasar di Indonesia terkait obat atau pengobatan sebuah penyakit adalah klaim.

“Masalah di Indonesia dan masyarakat awam itu salah satunya terkait klaim. Obat itu highly regulated, makanya kita punya Badan POM supaya ada perlindungan kepada masyarakat yang mengonsumsinya,” tutur Ahmad kepada Kompas.com, Minggu (2/8/2020).

Menurut Ahmad, pada masa pandemi Covid-19 beberapa aturan terasa lebih longgar.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved