Idul Adha 2020
Sehari Jelang Idul Adha 1441 H, Alat Bakar Sate di Pasar Rel Kota Tasikmalaya Diserbu Warga
Warga Kota Tasikmalaya mulai berburu alat bakar sate, satu hari menjelang Idul Adha 1441 H, Kamis (30/7/2020).
Penulis: Firman Suryaman | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman
TRIBUNJABAR. ID, TASIKMALAYA - Warga Kota Tasikmalaya mulai berburu alat bakar sate, satu hari menjelang Idul Adha 1441 H, Kamis (30/7/2020).
Tak hanya itu ketupat pun ramai dibeli.
Pemantauan Tribun di Pasar Rel, Kecamatan Cihideung, tempat pembakaran sate berikut "hihid" (kipas manual tradisional) serta arang mulai diserbu warga.
Harga alat membakar sate pun bervariasi tergantung ukuran.
• Jalur Cileunyi Masih Ramai Lancar, Arus Mudik Iduladha Diperkirakan Meningkat Sore hingga Malam
Seperti di lapak peralatan sate milik Enur (35), alat membakar ukuran kecil dijual Rp 10.000, ukuran sedang Rp 18.000 dan paling besar Rp 20.000.
"Yang paling laris adalah ukuran paling kecil. Tapi yang ukuran sedang dan besar pun ada saja yang beli," ujar Enur. Sementara hihid dijual dengan harga Rp 5.000 per buah.
Enur juga menyediakan arang dari batok kelapa dijual Rp 10.000 per kg.
Satu bungkus tusuk sate berisi 50 tusukan dijual Rp 2.500.
Dagangan Enur cukup laris karena Pasar Rel sendiri berlokasi di dalam kota dan mudah dijangkau dari berbagai penjuru kota.
• Bacaan Doa-doa Mustajab di Hari Arafah Bulan Dzulhijjah, Lengkap dengan Terjemahan dan Dalil Hadis
Enur sendiri enggan menyebut berapa penghasilannya sehari.
Namun ia menyebutkan, jualan peralatan sate dadakan ini lebih menguntungkan ketimbang jualan nasi dan lauk-pauknya.
"Sehari-hari kan saya jualan nasi liwet dan lauk-pauknya. Ya lebih untung jualan peralatan untuk membuat sate ini," ujar Enur semringah.
Ia menyebutkan, jualan peralatan pembuatan sate ini dilakukan sejak Rabu (29/7) dan recananya sampai Sabtu (1/8).
• Cara Mandi Sunnah Sebelum Shalat Idul Adha Sesuai Anjuran Rasulullah Lengkap dengan Dalil Hadis
"Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, sehari setelah Idul Adha pun masih ada yang beli," kata Enur yang tinggal di Jalan Cempaka Warna, tak jauh dari Pasar Rel.
Selain itu Enur juga jualan ketupat khas Tanjung yang berasal dari Kecamatan Kawalu. Satu buah ketupat berukuran cukup besar dijual dengan harga Rp 5.000. (firman suryaman)