Petani Jagung di Rajamandala Cipatat KBB Mengeluh Harga Pupuk Semakin Mahal
Harga pupuk yang dinilai semakin mahal membuat para petani di Desa Rajamandala, Kecamatan Cipatat
Penulis: Syarif Pulloh Anwari | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Pulloh Anwari
TRIBUNJABAR.ID, RAJAMANDALA - Harga pupuk yang dinilai semakin mahal membuat para petani di Desa Rajamandala, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, merana.
Seorang petani jagung Deni (26) mengatakan harga pupuk yang digunakan untuk merawat dan memberi nutrisi agar tanamam jagung bertumbuh dengan baik dinilai semakin mahal dari tahun sebelumnya.
"Pupuk jenis urea dari dulu tahun sebelumnya dihargai Rp 200 ribu, sekarang bisa sampai Rp 250 ribu, lebihnya sudah Rp 50 ribu, itu sangat mahal bagi kami, " ujar Deni diladang jagungnya, Rabu (29/7/2020).
Kendati demikian, kata Deni dirinya pun harus terpaksa membeli pupuk tersebut lantaran kondisi sedang masa tanaman jagung, meskipun kini cuaca sedang kering.
• Jaksa Pastikan Pemeriksaan Mantan Bupati Indramayu Anna Sophanah Terkait Kasus 7 Objek Wisata
"Ya lumayan sekarang panen jagung, " ucapnya.
Deni mengatakan pihaknya hasil panennya dijual kepada tengkulak yang dihargainya sebesar Rp 3.500 per kilogram-nya.
Deni menambahkan hasil jualnya itu kepada tengkulak, biasanya dijual lagi untuk pakan ikan, ayam dan burung merpati.
• Habisi Istri dan Anaknya, Rendy Lantas Bunuh Diri Minum Racun saat Dirawat di Rumah Sakit