Berandalan Bermotor yang Bikin Kisruh di Sukabumi Sudah Ditangkap, Ada 3 Pelaku Diamankan Polisi
Menurut pemilik kedai, Riri Hamzah Fansuri (27) kejadian itu terjadi sekitar pukul 00.30 WIB, Jumat (24/7/2020) dini hari.
Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Ravianto
Laporan Kontributor Kabupaten Sukabumi M Rizal Jalaludin
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Satreskrim Unit 1 Jatanras Polres Sukabumi berhasil menangkap tiga orang berandalan, tersangka pengrusakan sebuah rumah kontrakan di Kampung Legok Peuteuy, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang terjadi Jumat (24/7/2020) lalu.
Kapolres Sukabumi AKBP M Lukman Syarif mengatakan, ketiga tersangka berinisial AG, A dan R, ditangkap di lokasi berbeda.
Ada yang ditangkap di wilayah Sukabumi serta di Cianjur.
"Hari Senin (27/7/2020) ketiganya kita tangkap dan kita amankan di Polres Sukabumi, hal ini merupakan suatu hal harus segera kita laksanakan, karena gerombolan kriminal ini sangat meresahkan masyarakat Kabupaten Sukabumi."
"Yang pertama (AG dan R) kita tangkap di Palabuhanratu, yang kedua saudara A kita tangkap di Cianjur, kita tangkap tadi siang," ujar Lukman saat lakukan konferensi pers di Mapolres Sukabumi, Selasa (28/7/2020).

Akibat perbuatan, para tersangka dikenakan pasal 170 KUHP, serta Undang-undang darurat nomor 12 tahun 1951 pasal 2 ayat (1) dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara.
"Ancaman hukuman kita terapkan pasal 170 KUHP atau Undang-undang darurat nomor 12, tahun 1951 pasal 2 ayat (1) tentang penggunaan senjata tajam tanpa izin, ancaman hukuman maksimal 10 tahun," jelasnya.
Dari tangan tersangka, polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya satu celurit, satu buah balok, dua sepeda motor dan satu handphone.
Acak-acak Kedai Milik Riri
Gerombolan bermotor berulah di Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Mereka mengacak-acak sebuah kedai di Kampung Cimaja, Desa Cimaja, Kecamatan Cikakak.
Menurut pemilik kedai, Riri Hamzah Fansuri (27) kejadian itu terjadi sekitar pukul 00.30 WIB, Jumat (24/7/2020) dini hari.
Gerombolan bermotor yang membawa senjata tajam tiba-tiba datang ke kedainya bahkan masuk ke dalam rumahnya, hingga mengacak-ngacak lemari di kamar dan di ruang tamu.
Ia menyebutkan, saat kejadian terlihat lima orang yang datang mengacak-ngacak kedai dan rumahnya.
Dua orang di antaranya berada di depan kedai dan tiga orang merangsek masuk ke dalam rumahnya mengacak-ngacak lemari.
"Kejadiannya hari Jumat lalu, biasanya ya kita normal-normal aja, awalnya normal di sini ada tamu ada yang makan, tiba-tiba datang gerombolan geng motor, gak tahu mengapa brutal masuk ke rumah ke kamar, mengacak-acak lemari," ujar Riri kepada wartawan, Senin (27/7/2020).
Saat mengacak-ngacak lemari di dalam rumahnya, gerombolan tersebut sempat menanyakan kepada Riri Jaket.
Namun, Riri tidak paham jaket apa yang tengah di cari oleh gerombolan tersebut.
Riri dan keluarganya, bahkan pengunjung yang ada saat itu ketakutan bukan main.
Pasalnya gerombolan tersebut sempat menodongkan senjata tajam ke kepala Riri.
Bahkan, saudara Riri pun sempat menjadi bulan-bulanan gerombolan itu, saudaranya sempat di cekik dan meminta Riri untuk mengeluarkan jaket yang disebut-sebut gerombolan tersebut.
"Saudara saya sempat dicekik, mereka bawa senjata tajam, kalau dia bilang sih jaket-jaket, cuma saya tidak paham jaket apa gitu, ada informasi jaket XTC, karena sempet waktu itu pernah ada yang makan di sini anak-anak XTC, mungkin dikira tempat ini sebagai markas anak-anak XTC, padahal bukan," terangnya.
Diketahui, selain mengacak-ngacak kedai milik Riri, gerombolan tersebut juga merusak sebuah rumah kontrakan di lokasi berbeda di hari yang sama, tepatnya Desa Cikakak.
Dalam sebuah video yang beredar di sebuah aplikasi perpesanan WhatsApp, gerombolan tersebut merusak kaca jendela hingga membacok pintu kontrakan.
Sementara itu, dihubungi terpisah, Kapolres Sukabumi AKBP M Lukman Syarif membenarkan kejadian tersebut.
Lukman mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku pengrusakan rumah kontrakan dan mengacak-ngacak kedai milik Riri.
"(Pelaku) sedang dikejar," ujar Lukman singkat. (M Rizal Jalaludin)