Jelang Iduladha, Harga Ayam BR di Tingkat Peternak Terus Turun, Kini Rp 10.000 Per Kilogram
Menjelang Iduladha, harga ayam BR di tingkat peternak terus anjlok. Kini harganya Ro 10 ribu per kilogram.
Penulis: Andri M Dani | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andri M Dani
TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS - Menjelang Hari Raya Iduladha harga ayam ras pedaging jenis broiler (BR) di tingkat peternak di Ciamis semakin terpuruk jauh dari biaya pokok produksi (BPP/BEP).
Jumat (24/7/2020) harga ayam BR di kandang hanya Rp 10.000 per kg hidup (livebird).
Sementara BPP–nya masih dikisaran Rp 18.500 - Rp 19.000 per kg.
“Hari ini BR hanya Rp 10.000 per kg hidup. Makin melemah,” ujar Sekretaris Perkumpulan Peternak Ayam Priangan (P2AP), Ir H Kuswara Suwarman MBA, kepada Tribun, Jumat.
Memasuki bulan Juli kemarin harga ayam BR di tingkat peternak terus menerus melemah.
Petengahan Juli, yakni pada hari Jumat (17/7/2020) harga BR hidup sudah di kisaran Rp 13.000 – Rp 14.000 per kg. Kemudian Rabu (22/7/2020) sampai Kamis (23/7/2020) melorot ke angka Rp 11.500 - Rp 12.500 per kg.
Menurut H Kuswara, tiap hari harga BR hidup terus turun.
“Hari ini sudah menembus angka Rp 10.000/kg. Entah nanti setelah hari raya kurban (Iduladha),” katanya.
Anjloknya terus menerus harga BR di tingkat peternak yang hampir merata di berbagai daerah terutama akibat melimpahnya stok ayam BR.
“Sementara pejantan (ayam ras pedaging jenis layer jantan) masih stabil di kisaran Rp 39.000-Rp 40.000 per kg di tingkat peternak. Telur ayam ras petelur juga stabil di kisaran Rp 24.000 per kg. Pejantan dan telur sudah hampir sebulan lebih stabil diatas BPP,” ujar Kuswara.
Harga pejantan stabil terutama lantaran terbatasnya stok atau pasokan sementara permintaan mendekati normal meski pandemi Covid-19 masih berlangsung.
Harga telur ayam ras petelur juga stabil sudah hampir sebulan lebih terutama dampak dari meningkatnya permintaan.
Terlebih setelah telur masuk salah satu komponen dari bantuan pangan non-tunai (BPNT) bagi warga miskin penerima BPNT.
• UPDATE, Pasien Positif, ODP dan PDP Covid-19 di Kabupaten Sukabumi Meningkat