Wujud Perayaan Hari Anak Nasional, Siswa-siswa SLB Ini Hasilkan Karya Bernilai Ekonomis
Selain ingin menunjukan hasil karya, Sri menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian para siswa tunarungu tersebut kepada keluarganya.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA- Di luar keterbatasan para siswa berkebutuhan khusus untuk berkomunikasi seperti orang biasa, mereka memiliki keahlian yang belum tentu dimiliki oleh orang lain.
Mereka dapat menghasilkan karya yang tentunya dapat bernilai ekonomis sebagai sumber penghasilan.
Ini yang dilakukan oleh 10 siswa-siswi Sekolah Luar Biasa (SLB) Yayasan Pendidikan Luar Biasa (YPLB) Kabupaten Majalengka yang berhasil menghasilkan karya berupa marchandise dan keset.
Sekolah yang berada di Kelurahan Babakan Jawa No.357, Kecamatan/Kabupaten Majalengka itu memiliki para siswa yang tak hanya pintar dalam pembelajaran.
• Wu Tower Sebagai Ikon Baru Gedung Hijau di Kota Bandung
Namun, dapat menunjukkan bahwa keterbatasan tidak dapat dipandang sebelah mata.
Tentunya, karya mereka tidak luput dari para guru yang secara teguh mengajarkan kepada para siswa tersebut.
Kepala Sekolah SLB YPLB Majalengka, Sri Aminah mengatakan para siswa itu termotivasi untuk menunjukan bahwa anak didiknya dapat berkarya meski memiliki keterbatasan.
Terlebih, pada hari ini, 23 Juli 2020 merupakan momentum perayaan Hari Anak Nasional, bahwa anak menjadi generasi penerus masa depan bangsa yang harus dijaga dan dilindungi.
"Ini merupakan Hari Anak Nasional. kami terinspirasi bahwa anak-anak difabel maupun anak-anak Tunarungu ingin mempersembahkan karyanya dalam perayaan hari tersebut," ujar Sri saat ditemui di sekolah, Kamis (23/7/2020).
Selain ingin menunjukan hasil karya, Sri menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian para siswa tunarungu tersebut kepada keluarganya.
• Viral, Mahasiswa Ini Ikut Wisuda Online sambil Duduk di Pelaminan, Wisuda Pakai Baju Akad Nikah
Yang mana, di masa pandemi Covid-19 ini, banyak orang tua dari mereka sudah tidak lagi bekerja.
"Dengan menghasilkan marchandise dan keset ini, mereka dapat menjual karyanya. Hal ini secara tidak langsung dapat membantu perekonomian keluarga dari masing-masing siswa," ucapnya.
Masih dikatakan Sri, tujuan sebenarnya dalam kegiatan workshop ini agar para siswa dapat mandiri dan bekal sebagai ladang usaha di kemudian hari.
Selain itu, anak tersebut juga bisa melatih kepercayaan diri di saat keterbatasan yang mereka miliki.