VIDEO-Internet Murah di Kampung Cilimushideung Garut, Bantu Siswa Belajar Secara Online

Selama pandemi Covid-19, pemerintah memutuskan para siswa belajar mandiri di rumah. Namun kendala akses internet kerap dikeluhkan.

Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Teguh Kurnia

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Selama pandemi Covid-19, pemerintah memutuskan para siswa belajar mandiri di rumah. Namun kendala akses internet kerap dikeluhkan.

Tak hanya sulit, terkadang biaya paket internet yang mahal malah menambah beban orang tua. Salah satunya dirasakan warga di Kampung Cilimushideung, Desa Mekarsari, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut.

Kini, perlahan kendala itu bisa diatasi. Setelah adanya jaringan internet mandiri di kampung yang memproklamirkan diri jadi kampung tekno sains.

Sejak pandemi Covid-19, para siswa terpaksa belajar dari rumah. Sistem daring pun diterapkan pemerintah agar para siswa tetap belajar. Namun, tak semua siswa mampu membeli paket internet.

Kebutuhan internet itu dijawab seorang warga Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut. Budi Hermawan (44), membuat inovasi internet masuk kampung.

Dengan modal dari saku pribadinya, Budi membuat jaringan internet di kampungnya. Ia menargetkan, internet bisa diakses warga di tiga desa.

Warga hanya perlu membayar internet Rp 33 ribu per bulan untuk bisa berselancar. Anak bisa belajar daring, orang tua tak khawatir pengeluaran membengkak.

Syakila Nurhilmi (17), siswa kelas 12 SMA Al Madinah, Cibatu mengaku sangat terbantu dengan adanya jaringan internet di kampungnya. Apalagi harganya sangat terjangkau.

"Biasanya beli paket sebulan itu Rp 75 ribu yang unlimited. Kadang sinyal internetnya enggak ada. Jadi ganggu ke belajar," ucap Syakila ditemui di rumahnya.

Selama pandemi, jaringan internet diakuinya sangat penting. Jika ada gangguan, tak jarang tugas yang sudah dikerjakannya tak terkirim.

"Sekarang Alhamdulillah ada internet di sini. Harganya jauh lebih murah. Kemarin juga sudah sempat tes, enggak beda jauh sama provider yang saya pakai," katanya.

Nazmi Aulia Nursamsi (15), siswi kelas 10 SMK PGRI Selaawi, juga merasakan internet yang masuk ke kampungnya sangat bermanfaat. Terlebih di masa pandemi yang mengharuskan siswa belajar di rumah.

"Sekarang kan dari belajar dan tugas serba online. Kalau mau lancar saya harus beli paket yang Rp 90 ribu. Adanya internet di sini lebih murah dan kecepatannya juga enggak jauh beda," ujarnya

Firman Firdaus (46), salah satu orang tua siswa di Kampung Cilimushideung menuturkan, akses internet di kampungnya itu terkadang masih mengalami kendala. Namun, ia memaklumi karena masih baru diluncurkan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved