Breaking News

Meralat Soal Dangdutan, Pernyataan Baru Kadisbudparpora Malah Dimentahkan Bupati Sumedang

Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Sumedang, Hari Trisantosa

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ichsan
tribunjabar/hilman kamaludin
Tak Hanya Dangdut, Bupati Sumedang Sebut Live Musik hingga Kuda Renggong Pun Boleh Tampil 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Sumedang, Hari Trisantosa meralat pernyataannya terkait diizinkan hiburan seperti dangdutan di resepsi pernikahan.

Sebelumnya, beberapa hari lalu, Hari Trisantosa mengatakan, hiburan di dalam resepsi pernikahan tersebut sudah mulai bisa digelar mulai 1 Agustus 2020 dan semua teknisnya pun sudah dipersiapkan.

"Iya, hiburan diresepsi pernikahan sudah bisa, tapi kalau ada dangdutan tidak boleh joget dan kalau mau nyawer pun harus jaga jarak," ujarnya.

DJaheKing Buatan Pemuda Plered Purwakarta yang Bisa Tingkatkan Imun Tubuh

Terbaru, mantan Camat Pamulihan ini menyebarkan keterangan tertulis ke sejumlah media bahwa acara dangdutan di resepsi pernikahan sudah menyudutkan Pemerintah Kabupaten Sumedang dan menyangkal bahwa bukan hiburan dangdutan yang dimaksud dalam resepsi tersebut.

"Perlu diluruskan bahwa bukan memberikan izin menggelar dangdutan tapi tidak boleh berjoget. Ini terlalu menyudutkan, selain pemerintah juga pelaku Seni yang sudah melakukan rapat bersama dan mencari solusi bersama untuk kebaikan ribuan orang di Sumedang," kata Hari dalam keterangan tertulisnya yang disebar ke sejumlah media, Sabtu (18/7/2020)

Pernyataan Hari yang disampaikan ke sejumlah media itu bertolak belakang dengan pernyataan Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir yang menyatakan bahwa hiburan di resepsi pernikahan itu bermacam-macam.

Saat disinggung konteks hiburan dalam resepsi pernikahan ini, Dony mengatakan, tak hanya dangdutan saja, tetapi hiburan dalam hal ini banyak macamnya yakni live musik, organ tunggal, seni budaya sunda kecapi suling, hingga kuda renggong.

"Hiburan yang selama ini dipakai masyarakat itu kan banyak ya. Para seniman yang sudah berbulan-bulan tidak tampil sudah menyampaikan aspirasi kepada kami," ujar Dony saat dihubungi Tribun Jabar melalui sambungan telepon, Minggu (18/7/2020).

Tiga Ekor Monyet Ekor Panjang di Lembang Diracun, Habitat Monyet Terganggu oleh Objek Wisata

Setelah ada diskusi dengan para seniman, Dony mengatakan, pihaknya langsung mengakomodir keiinginan para seniman tersebut dengan tujuan agar mereka produktif disaat penerapan AKB ini.

"Tapi harus menerapkan protokol kesehatan secara efektif. Nah, selama dua minggu ini mereka akan mempersiapkannya dengan baik, sebelum 1 Agustus," katanya.

Dony mengatakan, sebelum diizinkan pada 1 Agustus, mereka harus mempersiapkan protokol kesehatan secara efektif termasuk mempersiapkan sarana dan prasarana untuk mengadakan hiburan tersebut.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved