Tukang Becak di Indramayu Ini Dulunya Perokok, Berkomitmen Berhenti Demi Penuhi Kebutuhan Keluarga

Tarwan (46), mengaku merupakan perokok berat. Namun, ia berkomitmen berhenti demi bisa memenuhi kebutuhan keluarga.

Tribun Cirebon/ Handhika Rahman
Para tukang becak saat melakukan pembinaan bahaya rokok di kawasan Sport Center Indramayu, Jumat (17/7/2020) 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Para tukang becak yang mengatasnamakan Becak Tanpa Rokok (Betaro) berkomitmen untuk berhenti merokok demi kenyamanan para penumpang.

Mereka dibina langsung untuk meninggalkan kebiasaan buruk tersebut dan membiasakan hidup sehat.

Pembina Betaro, Soimalia Mahar (53), mengatakan, bukan hal mudah mengedukasi para tukang becak tersebut untuk berhenti merokok.

Terlebih kebiasaan tersebut sudah mengakar pada diri tukang becak. Mereka juga tidak jarang merokok saat mengayuh becak sehingga membuat banyak penumpang merasa tidak nyaman.

Nahas, Bocah 5 Tahun di Bandung Ditemukan Meninggal di Dalam Toren, Begini Kata Keluarga dan Polisi

"Awalnya memang sangat sulit, tapi kami terus melakukan pendekatan secara persuasif. Kami juga menganggap mereka sebagai saudara agar mereka mau berhenti merokok," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat melakukan sosialisasi kepada para tukang becak di Sport Center Indramayu, Jumat (17/7/2020).

Ada sebanyak 225 tukang becak yang tergabung dalam komunitas Betaro ini.

Disampaikan Soimalia Mahar sebagiannya bahkan sudah bisa berhenti merokok berkat sosialisasi yang selama ini dilakukan sejak 2012 lalu.

Sebagian lagi masih dalam tahap penyesuaian, ia mencontohkan, yang tadinya mereka menghabiskan dua bungkus rokok, kini bisa berkurang menjadi satu bungkus.

"Kalau berhenti mendadak mungkin akan sulit buat mereka jadi sebisa mungkin mereka harus mengurangi setiap harinya," ucapnya.

Dalam hal ini, para tukang becak diedukasi tentang bahayanya asap rokok bagi kesehatan sebagaimana yang sudah diatur oleh pemerintah dalam Perda Nomor 8 Tahun 2016 tentang kawasan tanpa rokok.

BETARO, Komunitas Becak Tanpa Rokok di Indramayu, Buat Kesehatan dan Penumpang Pun Nyaman

Ia berharap dengan berhentinya para tukang becak merokok bisa menjadi cara agar mereka dapat memenuhi kebutuhan keluarga di tengah persaingan transportasi sekarang ini.

"Harapan saya penghasilan mereka jangan buat rokok, tapi bisa dialihkan ke kebutuhan lain yang lebih bermanfaat seperti membeli beras atau kebutuhan lain untuk kelurganya," ujarnya.

Sementara itu, salah seorang tukang becak, Tarwan (46), mengaku merupakan perokok berat. Namun, ia berkomitmen berhenti demi bisa memenuhi kebutuhan keluarga.

"Bagi saya karena penghasilan tukang becak tidak seberapa, untuk membeli rokok itu terlalu mahal. Sebelumnya saya perokok, sangat merokok lah terus ada Bentaro jadi bisa berhenti," ujar dia.

BETARO, Komunitas Becak Tanpa Rokok di Indramayu, Buat Kesehatan dan Penumpang Pun Nyaman

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved