Berharap Ini Masa Pengenalan Sekolah yang Pertama dan Terakhir Secara Online

Tahun ini, masa pengenalan sekolah digelar secara daring. Ceppy berharap ini menjadi masa pengenalan sekolah secara online yang pertama dan terakhir.

Editor: taufik ismail
istimewa
Ketua Yayasan Al Ma’soem Bandung Dr Ir H Ceppy Nasahi Masoem (ketiga dari kiri) bersama jajaran pengurus Yayasan saat membuka acara Konvergensi Perilaku Model Al-Ma’soem (KPAM) calon siswa SMP dan SMA tahun ajaran 2020-2021 secara daring yang digelar mulai Senin 13 Juli 2020 hingga Kamis 16 Juli 2020. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Konvergensi Perilaku Model Al-Ma’soem (KPAM) calon siswa SMP dan SMA tahun ajaran 2020-2021, digelar Yayasan Pendidikan Al Masoem Bandung secara daring, selama tiga hari mulai Senin 13 Juli 2020 hingga Kamis 16 Juli 2020.

Dalam sambutan pembukaan KPAM, Ketua Yayasan Al Ma’soem Bandung Dr Ir H Ceppy Nasahi Masoem mengatakan, pelaksanaan KPAM atau masa pengenalan sekolah tahun ini semoga menjadi yang pertama dan terakhir dalam bentuk daring.

“Tidak ada lagi KPAM dalam bentuk daring, mudah-mudahan bisa offline, bisa bertatap muka,” ucapnya.

Ia berharap pandemi Covid-19 ini segera berakhir dan semoga wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat segera menjadi zona hijau.

“Diharapkan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka akan segera dilaksanakan di lingkungan SMP dan SMA Al Ma’soem,” ujarnya.

Ceppy berharap para calon siswa Al Ma’soem sudah harus berusaha untuk beradaptasi dengan kondisi saat ini dan aturan-aturan yang ada di sekolah Al-Ma’soem.

“Pasti ananda masuk ke sekolah ini banyak mendapatkan informasi. Dan Al MAsoem adalah lembaga yang ingin membentuk ananda cageur, bageur, pinter,” katanya.

Menurutnya, cageur berarti siswa sehat jasmani dan rohani.

Bageur berarti sekolah Al Ma’soem bertanggung jawab agar siswa berakhlak baik.

Pinter, membentuk siswa yang memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi, yang mampu bersaing di level lokal, regional juga tingkat nasional dan internasional, yang menjunjung nilai disiplin serta islami.

“Menuntut ilmu juga tetap dilakukan utlubul ‘ilmi minal mahdi ilal lahdi,” ucapnya.

Menuntut ilmu itu wajib dari lahir hingga liang lahat, sama dengan ibadah yang lain yang tidak terganggu wabah, seperti salat dan puasa yang tidak berhenti karena ada wabah Covid-19.

Kendati dilakukan secara daring, para siswa harus terus berniat, bertekad untuk menuntut ilmu dengan cara yang berbeda, dinamis, dan berinovasi

Ia mengatakan, para calon siswa di lingkungan Pendidikan Al Masoem Bandung berasal dari berbagai sekolah dan daerah.

Dikatakan, dengan latar belakang sekolah yang berbeda, dalam masa KPAM ini, pihak Al Masoem berusaha memberikan pemahaman yang sama.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved