Kasus DBD di Kota Tasikmalaya Terus Bertambah Jadi 850 Kasus, 17 Orang Meninggal
Tujuh belas orang dikabarkan meninggal dunia akibat DBD di Kota Tasikmalaya sejak awal tahun ini.
Penulis: Firman Suryaman | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribun Jabar Firman Suryaman
TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya di tahun ini terus bertambah dan kini menembus 850 kasus.
Sebanyak 17 di antaranya meninggal dunia.
Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman, mengatakan, walau kasus DBD terus bertambah, hingga saat ini pihaknya belum menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) DBD.
Budi menyebut, kendati jumlah kasus sudah mencapai 850 orang, penetapan status KLB belum dilakukan. Terkecuali kalau terus bertambah kasus selama Juli 2020.
"Nanti kami lihat dulu perkembangannya di bulan Juli ini. Kalau terus bertambah dan lebih banyak dibanding bulan sebelumnya bisa jadi KLB," kata Budi Budiman, di Bale Kota, Selasa (14/7/2020).
Mengantisipasi terus menyebarnya DBD, kata Budi, Pemkot sudah memerintahkan setiap kelurahan untuk kembali menggiatkan gerakan Jumat Bersih.
"Setiap Jumat warga harus melakukan kegiatan bersih-bersih di lingkungannya," katanya.
Pemkot juga terus menggelorakan gerakan menguras, menutup, dan mengubur atau mendaur ulang barang bekas (3M), termasuk juga untuk pengasapan (fogging) di lingkungan masyarakat.
Budi menambahkan, peta persebaran DBD di Kota Tasikmalaya pada dasarnya tersebar di semua kecamatan.
Yang paling terdampak adalah Kecamatan Kawalu 155 kasus DBD dan enam meninggal.
• Gugus Tugas Covid-19 Sukabumi Akui Kesulitan Pantau Pergerakan Orang Luar Daerah yang Masuk Sukabumi
• Pemerintah Kabupaten Cirebon Launching AKB Sektor Pariwisata